PSMS Medan
PSMS Menjadi Lumbung Denda Komdis PSSI, Pengamat Ingatkan Suporter dan Pemain Jaga Sikap
Sanksi pertama diterima saat laga tandang melawan PSPS Pekanbaru di Stadion Kaharuddin Nasution pada 20 September 2025.
Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Ayu Prasandi
Pada laga kontra Garudayaksa, sejumlah insiden terjadi, termasuk pelemparan botol air ke arah lapangan dan aksi suporter mengejar wasit setelah pertandingan berakhir. Komdis belum merilis keputusan resmi, namun potensi sanksi tambahan dinilai sangat besar.
Dengan rentetan hukuman ini, PSMS menjadi salah satu klub dengan beban denda terbesar di musim ini, sesuatu yang tentu merugikan tim dari sisi finansial maupun citra profesional.
Pengamat sepak bola Sumut, Indra Efendi Rangkuti, menyesalkan tingginya angka pelanggaran disiplin PSMS.
Menurutnya, sebagai klub berstatus profesional dan memiliki sejarah besar di sepak bola Indonesia, PSMS seharusnya mampu mengontrol situasi baik di lapangan maupun di tribun penonton.
“Kita sangat menyayangkan hal ini. Sebagai klub profesional, hal-hal seperti ini harus bisa diredam,” ujar Indra kepada Tribun Medan.
Ia menekankan pentingnya edukasi kepada suporter agar memahami batasan dalam memberikan dukungan.
“Suporter harus diedukasi tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Kita belajar dari sepak bola Inggris. Dulunya terkenal brutal, tapi pemerintah dan klub mampu mendidik suporter sampai stadion mereka kini tanpa pagar pembatas,” jelasnya.
Indra juga menyoroti pentingnya profesionalitas pemain dan pelatih dalam menghadapi keputusan wasit.
"Keputusan wasit mungkin tidak selalu memuaskan, tapi ada jalur banding. Sekarang sudah ada VAR, jadi pemain harus bisa mengontrol diri. Jangan sampai emosi berujung kartu merah dan merugikan tim,” katanya.
Indra mengajak suporter PSMS untuk tetap menunjukkan dukungan dengan cara yang positif.
“Emosi boleh, tapi jangan sampai merugikan tim. Jadikan ini pelajaran. Mari fokus mendukung PSMS dengan cara yang baik, karena sanksi-sanksi seperti ini justru bisa memperlambat langkah klub untuk kembali ke kasta tertinggi,” tegasnya.
Ia berharap para pecinta PSMS kembali menata sikap dan memberikan energi positif untuk membangkitkan kejayaan Ayam Kinantan.
“Yang sudah terjadi biarlah. Kita dukung dengan dewasa, penuh sportivitas. PSMS butuh dukungan cerdas, bukan amarah,” pungkasnya.
(Cr29/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Kapten PSMS Medan Kim Jeung Ho Dipukul setelah Laga Kontra Sumsel United FC |
|
|---|
| PSMS Medan Takluk 1-2 dari Sumsel United, Kartu Merah Cadenazzi Jadi Petaka |
|
|---|
| Manajemen PSMS Medan Berduka, Ronny Pasla Sang Legenda Meninggal Dunia |
|
|---|
| PSMS Medan Incar Poin di Markas Sumsel United Meski Didera Krisis Pemain |
|
|---|
| Raih Hasil Buruk dalam 4 Laga Terakhir, Fans Soroti Ketajaman PSMS Medan dan Minta Perubahan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/SUPORTER-MASUK-LAPANGAN-Seorang-suporter.jpg)