PSMS Medan
Raih Hasil Buruk dalam 4 Laga Terakhir, Fans Soroti Ketajaman PSMS Medan dan Minta Perubahan
PSMS Medan kembali harus menelan hasil kurang memuaskan dalam lanjutan kompetisi Pegadaian Championship 2025/2026.
Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – PSMS Medan kembali harus menelan hasil kurang memuaskan dalam lanjutan kompetisi Pegadaian Championship 2025/2026.
Performa inkonsisten dalam empat laga terakhir membuat tim berjuluk Ayam Kinantan itu merosot ke peringkat ke-7 klasemen sementara Grup 1 Liga 2 Indonesia.
Dari 11 pertandingan, PSMS baru mengoleksi 14 poin, hasil dari 3 kemenangan, 5 kali imbang, dan 3 kekalahan. Catatan ini menjadi sorotan tajam karena PSMS sebelumnya tampil cukup menjanjikan di awal musim.
Dalam empat pertandingan terakhir, PSMS hanya mampu memetik dua hasil imbang dan menelan dua kekalahan, sebuah tren negatif yang membuat posisi tim kian tertekan.
Kekalahan pertama didapat ketika menghadapi Garudayaksa FC di Stadion Utama Sumatra Utara pada 31 Oktober 2025, dengan skor 0-2. Tren buruk berlanjut pada laga tandang melawan FC Bekasi City di Stadion Patriot Candrabhaga pada 9 November 2025, di mana PSMS kalah tipis 0-1.
Pada laga berikutnya, PSMS hanya mampu bermain imbang 1-1 kontra Persekat Tegal di Stadion Tri Sanja pada 13 November 2025. Hasil serupa terjadi saat menjamu PSPS Pekanbaru di Stadion Utama Sumatra Utara pada 19 November 2025, yang kembali berakhir 1-1.
Rentetan hasil ini menambah tekanan terhadap tim maupun manajemen yang kini dituntut untuk segera melakukan evaluasi.
Ketua PSMS Fans Club (PFC), Tatang Angkasa Tarigan, menyampaikan kekecewaannya terhadap performa PSMS dalam empat laga tersebut.
“Kalau menurut saya, empat pertandingan dengan hanya dua poin itu sangat memalukan untuk PSMS Medan. Sejak awal memang lini depan kita tumpul, striker kita tidak cocok. Saya lihat dia bermain sangat berhati-hati, mungkin karena faktor pernah cedera, jadi mainnya tidak maksimal,” ujar Tatang kepada Tribun Medan melalui seluler.
Ia menilai ketajaman lini depan menjadi masalah paling mencolok sekaligus penyebab utama hasil buruk PSMS dalam beberapa terakhir.
“Kalau dia (Felipe Cadenazzi) sebenarnya bagus, tapi ngototnya tidak ada. Saran saya, kalau kita mau dapat banyak poin di putaran kedua dan ketiga, kita harus ganti striker. Kalau bisa tukar dulu dengan Juninho Cabral (eks striker PSMS Medan) . Jadi manfaatkan jendela transfer nanti untuk memaksimalkan skuad,” tambahnya.
Tatang juga menyoroti komentar Presiden Klub yang menyebut persiapan tim sangat mepet. Menurutnya, hal itu menjadi alasan kuat bagi manajemen untuk bergerak cepat di bursa transfer.
“Jendela transfer harus dimanfaatkan untuk cari pemain yang benar-benar bagus, terutama striker. Dan kalau bisa, Ikhsan Chan (esk PSMS Medan) yang tidak dipakai PSIM bisa dipinjamkan lagi. Sayang kemampuan dia, lebih baik dipakai untuk mendongkrak PSMS,” ucapnya.
Ketika sebagian suporter mulai menyalahkan pelatih Kas Hartadi, Tatang justru memiliki pendapat berbeda. Ia menilai bahwa hasil minor PSMS Medan bukan sepenuhnya kesalahan pelatih.
“Banyak kawan-kawan menyalahkan pelatih, tapi saya sendiri kurang setuju. Menurut saya, Kas Hartadi walaupun sedikit monoton, masih bisa memberikan strategi yang lumayan. Pemainnya lah yang harus dievaluasi. Persiapan kemarin cuma dua minggu, jadi wajar kondisinya seperti ini,” jelasnya.
| Tahan Imbang PSMS 1-1, PSPS Pekanbaru Pulang dengan Rasa Syukur |
|
|---|
| Kehilangan Fokus Jadi Faktor PSMS Medan Harus Puas Berbagi Poin dengan PSPS Pekanbaru |
|
|---|
| Gol Vitor Barata Selamatkan PSMS dari Kekalahan Kontra PSPS Pekanbaru, Laga Berakhir Skor 1-1 |
|
|---|
| PSMS Medan Mendominasi Namun Tumpul, Skor Kacamata Akhiri Babak Pertama Kontra PSPS Pekanbaru |
|
|---|
| Tak Bisa Hadir di Stadion, PFC Pilih Nobar untuk Dukung PSMS Medan Hadapi PSPS Pekanbaru |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pesepakbola-PSMS-Medan-saling-berebut-bola_1.jpg)