Timnas
TERNYATA Palsu, Tunku Ismail Idris Otak Program Naturalisasi Malaysia, Malah Salahkan Negara Lain
Ia bahkan menuduh adanya campur tangan pihak eksternal yang mempengaruhi keputusan FIFA, termasuk sindiran soal “Siapa yang ada di New York?”
Sejak 2014 hingga 2025, JDT memenangkan 11 gelar Liga Super Malaysia berturut-turut, 7 Piala Malaysia, serta gelar AFC Cup 2015, menjadikan klub ini raksasa regional di Asia Tenggara.
Tunku Ismail Idris juga yang memprakarsai program naturalisasi sejak awal Januari 2025 dengan mengidentifikasi enam hingga tujuh pemain asing yang diklaim memiliki darah Malaysia.
Ia kemudian meminta Pemerintah Malaysia dan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk memproses kewarganegaraan mereka agar bisa memperkuat skuad Harimau Malaya di putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027.
Namun belakangan, FIFA menilai ada yang janggal dari program naturalisasi tersebut. Berbeda dengan pemain diaspora Indonesia yang memiliki asal usul yang "jelas" dan bisa diketahui banyak pihak, pemain naturalisasi Malaysia bisa dikatakan sebaliknya.
FIFA kemudian melakukan penyelidikan hingga akhirnya memutuskan ada yang tidak benar dalam kasus tersebut.
FIFA menjatuhkan sanksi berupa larangan bermain 12 bulan untuk para pemain dan denda CHF 350.000 kepada Federasi Sepak Bola Malaysia atas dugaan penggunaan dokumen palsu.
Namun Malaysia tetaplah Malaysia. Mereka bersikeras tidak bersalah. Tunku Ismail mengunggah surat resmi Jabatan Pendaftaran Negara yang menegaskan semua prosedur hukum sudah dipenuhi.
“FAM sudah mengikuti semua tahapan sesuai prosedur, bekerja sama dengan FIFA dan pemerintah Malaysia. Kalau memang sudah disetujui, mengapa tiba-tiba sekarang keluar keputusan yang berlawanan?” ungkapnya dalam pernyataan resmi di akun X @HRHJohorII pada Sabtu, 27 September 2025.
Ia bahkan menuduh adanya campur tangan pihak eksternal yang mempengaruhi keputusan FIFA, termasuk sindiran soal “Siapa yang ada di New York?”
Postingan tersebut ditafsirkan oleh netizen Malaysia, yang selama ini mengagung-agungkan Tunku Ismail, dengan merujuk kepada Presiden RI Prabowo Subianto.
Pasalnya muncul postingan foto bergambar Presiden Prabowo bersalaman dengan Presiden FIFA.
Publik Malaysia kemudian menyalahkan dan menuding Indonesia sebagai dalang di balik jatuhnya sanksi FIFA kepada Harimau Malaya.
Netizen Indonesia pun membalas. Mereka meminta Malaysia seharusnya introspeksi atas kesalahan yang diperbuat.
Seharusnya publik Malaysia sudah mencurigai bagaimana pemain asal Amerika Latin yang tidak jelas garis keturunananya tiba-tiba menjadi pemain naturalisasi.
"Mungkin lebih mudah menelusuri garis darah orang tuanya, jika Malaysia menaturalisasi pemain asal Bangladesh atau India." tulis seorang netizen Indonesia.
| 7 Pemain Bodong Timnas Malaysia Minta Ganti Rugi, Gandeng Pengacara Luar Negeri Menuntut FAM |
|
|---|
| RANKING FIFA Terbaru di Negara ASEAN, Thailand dan Malaysia Meroket, Indonesia Menurun |
|
|---|
| FAM Tetap Tak Terima Putusan FIFA, Masih Ngotot soal Legalitas 7 Pemain Naturalisasi Malaysia |
|
|---|
| TERNYATA FAM Memang Menipu, FIFA Bongkar Kelahiran 7 Pemain Naturalisasi Malaysia |
|
|---|
| FIFA yang Sanksi Malaysia, Johor Darul Ta'zim Justru Blokir Akses Pengunjung Indonesia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/putra-mahkota-johor-tunku-ismail-sultan-ibrahim-afpmohd-rasfan.jpg)