Pelaku Siapkan Kayu untuk Habisi Melky, Reka Ulang Pembunuhan Pengusaha Muda Lakukan 27 Adegan 

"Hukum tabur tuai itu ada, cemana nanti kalau anakmu digitu kan orang," ucapnya dengan nada tinggi.

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL
REKONSTRUKSI PEMBUNUHAN PENGUSAHA - Ganda Nainggolan (baju orange), pelaku pembunuhan Melky Perangin-Angin di lokasi pelaku penguburkan korban, di Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, Kamis (23/10/2025). Dalam rekonstruksi ini, pelaku memperagakan sebanyak 27 adegan. (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL) 

TRIBUN–MEDAN.com, KABANJAHE - Polres Tanah Karo menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Melky Peranginangin, Kamis (23/10/2025). Sebagai informasi, korban yang dikenal sebagai pengusaha muda itu ditemukan meninggal di ladang kopi di Desa Ndokum Siroga, Simpang Empat, Selasa (16/9) lalu.

Amatan Tribun Medan, pada rekonstruksi tersebut penyidik Polres Tanah Karo menghadirkan Ganda Nainggolan yang merupakan pelaku utama pembunuhan Melky. Gegernya kasus ini membuat masyarakat datang ke lokasi untuk melihat jalannya rekonstruksi.

Dari empat lokasi rekonstruksi, tampak dipenuhi oleh seratusan orang warga sekitar yang ingin melihat langsung bagaimana kejamnya pelaku menghabisi nyawa Melky. Meski pun secara umum proses rekonstruksi berjalan lancar, namun beberapa kali sempat terdengar ucapan kemarahan dari kerabat dan warga kepada pelaku.

"Woy .. Ganda kenapa harus diajari, cemana yang kau buat, gitu bikin," ucap salah satu warga.

Baca juga: KISAH TRAGIS Ganda Nainggolan, Tega Membunuh Sahabat Dekatnya, Melky Peranginangin, Kapan Disidang?

Kemarahan warga dan kerabat almarhum Melky, terlihat memuncak saat Ganda memerankan dirinya menghabisi nyawa Melky dengan memukul kepala korban menggunakan kayu yang telah disiapkan.

"Hukum tabur tuai itu ada, cemana nanti kalau anakmu digitu kan orang," ucapnya dengan nada tinggi.

Tak hanya satu orang, warga lainnya juga tidak terima jika peran pengganti yang dihadirkan dalam rekonstruksi itu bertubuh kecil. Warga awalnya menginginkan jika Ganda memperagakan sesuai dengan kejadian aslinya, salah satunya ialah korban yang harus diperankan oleh orang yang perawakannya mirip dengan korban.

"Mana bisa gitu, harus yang besar juga badannya, bisa enggak dia bawanya. Aku enggak mau keluargaku dipegang sama pembunuh," ucap seorang wanita yang diduga merupakan kerabat peran pengganti korban.

Di lokasi rekonstruksi ini, terlihat Ganda memerankan adegan di saat ia mulai menghabisi nyawa korban. Di mana, saat itu dirinya yang berboncengan dengan korban setibanya di persimpangan perladangan dengan tanah wakaf, ia sempat meminta korban berhenti karena berpura-pura ingin buang air kecil.

"Di sini berhenti dulu Pak, ku bilang mau kencing," ucap Ganda.

Namun, alasan itu ternyata alibi belaka, karena ia telah menyiapkan kayu yang telah disimpan untuk menghabisi nyawa korban. Setelah mengambil kayu tersebut, Ganda lantas menghantam kepala korban yang saat itu sedang bermain HP.

Tak sampai di situ, setelah korban roboh dari sepeda motor Ganda kembali menghantamkan kayu berbentuk pemukul bola kasti itu ke dahi korban hingga akhirnya tak sadarkan diri. Setelah korban tak bernyawa, Ganda langsung menyeret tubuh korban ke lubang yang telah ia persiapkan di seputar tanah wakaf yang kini masih difungsikan menjadi ladang kopi.

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved