Sumut Terkini

Apresiasi Permohonan Maaf Kapolda, Ketua NasDem Sumut Minta Polisi Salah Tangkap Dipecat

Iskandar berharap para oknum polisi yang salah melakukan penangkapan diproses sesuai aturan yang ada. 

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANUGRAH
KETUA NASDEM - Iskandar saat diwawancarai mengenai insiden salah tangkap yang dia alami, Selasa (21/10/2025). 

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN- Ketua DPW NasDem Sumut, Iskandar meminta agar polisi yang salah melakukan penangkapan terhadap dirinya diproses sesuai ketentuan yang ada.

Meski Kapolda dan Kapolrestabes Medan telah menyampaikan maaf, dia ingin polisi yang sempat hendak menangkapnya atas tuduhan pelaku judi online tetap diproses. 

"Saya apresiasi permintaan maaf Kapolda dan Kapolrestabes, yang begitu cepat memberikan respon. Tapi saya tetap meminta agar polisi yang melakukan salah tangkap tetap diproses," kata Iskandar, Selasa (21/10/2025). 

Iskandar berharap para oknum polisi yang salah melakukan penangkapan diproses sesuai aturan yang ada. 

"Ini merupakan pelanggaran berat, jadi ada ancamannya ada pemberhentian secara tidak hormat (PTDH)," lanjut dia. 

Iskandar mengungkapkan, hukuman pemberhentian dengan tidak hormat guna memastikan peristiwa sama tak terulang. 

"Agar kejadian yang sama tidak terjadi dan menciptakan kondusifitas di Sumut," ujarnya. 

Iskandar juga mendesak kepolisian untuk mengungkapkan sosok tersangka judi online, setelah dirinya menjadi korban salah tangkap oleh polisi, lantaran namanya disebut sama dengan tersangka. 

"Mendesak pihak Polrestabes untuk mengungkap secara transparan dan detail siapa sebenarnya Iskandar yang diburon oleh polisi yang disangka kasus judi online dan segera menangkapnya," kata Iskandar. 

Iskandar menyampaikan, pengungkapan tersangka judi online yang disebut bernama sama dengannya menjadi perlu. 

Mengingat, kini dia dikaitkan dengan hal itu setelah menjadi korban salah tangkap oleh petugas kepolisian di bandara Kualanamu, Rabu 17 Oktober lalu. 

Iskandar curiga, bila sosok tersangka Judol tidak diungkap, insiden salah tangkap yang dia alami sengaja direkayasa. 

"Apabila polisi tidak mengungkapkan secara transparan dan detail buronan judol yang sama dengan namanya maka patut diduga peristiwa salah tangkap tersebut hanya rekayasa untuk menghancurkan reputasi dirinya dan Partai Nasdem di mata masyarakat Indonesia khususnya Sumatera Utara," ucapnya.

Iskandar ST mengaku jadi korban salah tangkap petugas kepolisian saat berada di dalam pesawat Garuda Indonesia, Kamis (15/10/2025) malam.

Dia pun terpaksa diturunkan dari pesawat karena tuduhan sebagai pelaku judi online. Namun, ternyata tuduhan itu tak terbukti. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved