Sumut Terkini

Retak Tulang Belum Pulih, Siswi SD di Dairi Malah Dipukul Guru, Kepsek Sebut Siap Tanggungjawab

Alhasil, si anak langsung merasa kesakitan dibagian bahu, dan tangannya sempat tidak bisa digerakkan ke atas.

|
ISTIMEWA
Foto HAC saat menjalani perawatan medis di RSUD Sidikalang. 

TRIBUN-MEDAN.COM, SIDIKALANG- Seorang siswi kelas 3 SD berinisial HAC (9) di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi kembali mengalami retak di bagian tangan di sebelah kiri usai dipukul oleh gurunya.

Orangtua korban, Romy Chaniago mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada tanggal 9 Oktober 2025, dimana saat itu si anak sedang belajar membaca bersama gurunya.

"Waktu itukan anak saya sedang belajar membaca di depan kelas. Namun mungkin ada salah membaca, lalu si guru memukul tangan sebelah kirinya sebanyak 2 kali, " ujarnya.

Alhasil, si anak langsung merasa kesakitan di bagian bahu, dan tangannya sempat tidak bisa digerakkan ke atas.

Sebelumnya, Rommy sudah menceritakan kepada pihak sekolah bahwa bahu kiri HAC pernah retak dan patah akibat insiden kecelakaan tahun 2024 silam.

Sehingga, Romy juga sudah sempat mengatakan kepada pihak sekolah bahwa bahu kiri si anak belum pulih secara total.

"Saya sudah bilang kepada pihak sekolah, kalau bahunya ini masih sakit. Jadi kalau seandainya mau memberikan hukuman kepada si anak, jangan mengarah ke bahu atau tangannya sebelah kiri," jelas Rommy.

Akibat dari pemukulan itu, si anak kemudian menangis saat pulang ke sekolah. Hal itu kemudian menjadi tanda tanya orangtuanya.

Si anak pun kemudian cerita kepada ibunya bahwa tangan kirinya di pukul oleh gurunya.

"Kemudian saya sempat menelpon pihak sekolah, kenapa anak saya di pukul bagian tangan kirinya. Padahal sudah saya ingatkan waktu itu, " jelasnya.

Karena HAC terus menangis, Rommy bersama sang istri langsung membawa anaknya berobat ke RSUD Sidikalang.

Romy juga menyebut bahwa saat menjalani perawatan di RSUD, pihak sekolah juga sudah menjenguk dan siap bertanggungjawab atas kejadian yang menimpa HAC.

"Pihak sekolah juga sudah bersedia untuk membantu pengobatan anak kami. Kemarin saya juga sudah  berbicara dengan kepala sekolah, dan beliau katanya siap membantu biaya pengobatannya, " kata Rommy.

Saat ini si anak rencananya akan dibawa ke Kota Medan untuk dirujuk pengobatan fisioterapi agar lekas pulih.

"Tadi pun kepala sekolahnya juga sudah bilang, kalau nanti sudah pulang dari Medan, kita lihat kondisinya. Apakah sudah membaik atau belum. Kalau belum, biar kita pikirin lagi bagaimana kedepannya. Apakah dibawa ke tukang kusuk, atau ke dukun patah, " tutup Rommy.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved