Sumut Terkini

Kata Dinkes Sumut Soal Puluhan Siswa Keracunan MBG: Dugaan Sementara Tak Memenuhi Standar Kebersihan

Menurut Faisal, penyebab pasti keracunannya masih dalam tahapan pemeriksaan lebih lanjut.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
Dok Dinkes Toba
Tim medis saat mengevakuasi siswa SMP Negeri 1 Laguboti ke rumah sakit karena diduga keracunan MBG, Rabu (15/10/2025). DPRD Sumut akan panggil pihak SPPG dan MBG 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Kepala Dinas Kesehatan Sumut Faisal Hasrimy mengatakan, pihaknya sudah menerima sampel makanan bergizi gratis (MBG) dari Dinas Kesehatan Toba untuk diuji di laboratorium Dinkes Sumut.

Menurut Faisal, penyebab pasti keracunannya masih dalam tahapan pemeriksaan lebih lanjut.

Hanya saja, ia tak merinci secara detail sampel makanan apa yang sedang masuk dalam uji laboratorium mereka.

"Sampel sudah di terima, dari hasil pemeriksaan sementara, diduga disebabkan oleh makanan yang tidak memenuhi standar kebersihan," jelasnya dalam keterangan tertulis yang Tribun Medan terima, Kamis (16/10/2025).

Selain itu, kata Faisal, siswa keracunan juga bisa disebabkan dari wadah penyajian yang tidak higienis.

"Ini akan kami dalami lebih lanjut," jelasnya.

Dikatakan Faisal, Anggota SPPG SMPN 1 Laguboti Belum Mengikuti Pelatihan Penjamahan Makanan. Padahal ini satu diantara cara untuk mendapatkan Sertifikasi Laik Hygiene Sanitasi (SLHS)

"Sebagian besar petugas penyedia pangan siap saji sekolah (SPPG) di daerah tersebut belum memiliki sertifikat penjamah makanan yang layak,"jelasnya.

Dirincikan Faisal, dari 400 SPPG yang sudah beroperasi, sampai hari ini baru ada 1250 petugas SPPG yang sudah menerima pelarihan penhemahan makanan di Sumut.

"Ada 400 SPPG di Sumut. Setiap SPPG terdiri dari 47 orang. Ini 50 persennya wajib mengikyti pelatihan penjamahan makanan," jelasnya.

Untuk itu, kata Faisal saat ini baru 25 persen SPPG yang petugasnya sudah mengikuti pelatihan penjamahan makanan ini.

“Saat ini kami sedang mempercepat proses pelatihan dan penerbitan sertifikasi Laik Hygiene Sanitasi (SLHS),” ujarnya kepada wartawan, Kamis (16/10).

Faisal juga menegaskan, kejadian ini menjadi peringatan keras bagi seluruh penyedia makanan di sekolah agar segera mengurus sertifikat penjamah makanan dan SLHS.

“Kita tidak boleh anggap remeh. Setiap makanan yang dikonsumsi siswa harus dipastikan aman dan sehat. Petugas SPPG wajib memiliki sertifikasi resmi,” tegasnya.

Berdasarkan data Dinkes Sumut hingga Rabu malam (15/10) pukul 22.00 WIB jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan mencapai 85 orang.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved