Breaking News

Sumut Terkini

Waspadai Modus Baru, Remaja di Deli Serdang Kehilangan Motornya setelah Membantu Motor yang Mogok

Akibatnya sepeda motor Honda PCX BK 3664 MBK yang sempat ia tunggangi dilarikan oleh dua pria yang tidak dikenal.

|
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN
Korban, MIPM ketika ditemui di rumahnya di Kecamatan Beringin Deli Serdang, Kamis (25/9/2025). Saat ini orangtua korban mengharapkan agar polisi bisa mengungkap kasus ini. 

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM- Seorang anak remaja berinisial MIPM (14) yang tinggal di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang menjadi korban penipuan dan penggelapan.

Akibatnya sepeda motor Honda PCX BK 3664 MBK yang sempat ia tunggangi dilarikan oleh dua pria yang tidak dikenal.

Meski tidak mendapat kekerasan namun korban saat ini mengalami trauma. Kasus ini sudah dilaporkan oleh orangtua korban ke Polresta Deli Serdang

Informasi yang dihimpun peristiwa nahas itu terjadi, Selasa (23/9/2025) sekira pukul 18.00 WIB.

Saat diwawancarai dihadapan orangtuanya, korban masih mengingat bagaimana awal mula kejadian.

Diceritakan dari rumah ia disuruh orangtuanya untuk pergi melihat ruko yang dijadikan tempat dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Jln Sentosa Beringin.

Saat itu ke lokasi dua orang temannya yang menaiki motor Honda Beat juga sempat ikut.

Tiba di depan ruko, 2 pria yang menjadi pelaku sempat meminta tolong pada mereka.

Diucapkan kalau motor Honda Scoopy yang ditumpangi pelaku mogok. 

"Pelaku sempat minta tolong untuk didorongkan. Jadi didorong lah sampai ke depan SPBU sama kawan. Aku masih belum ikut karena disuruh motor dan share lokasi ruko sama papa. Setelah selesai baru aku nyusul kedepan," ujar MIPM saat dikunjungi di rumahnya, Kamis (25/9/2025). 

Setelah sampai di dekat SPBU, satu diantara pelaku pun sempat meminta agar motor yang mogok bisa disorong dengan menggunakan motornya saja.

Saat itu ia sempat menolak permintaan dengan alasan takut dimarahin orangtuanya belum pulang namun terus dibujuk dengan dalih hanya dekat untuk diantar. Karena masih punya niat baik kemudian ia pun mengiyakan. 

"Satu pelaku naik motor yang mogok dan satu pelaku lagi naik motor aku. Posisinya aku dibonceng. Makin gelap (sore) sebenarnya tapi terus aja dibawa sampai Batang Kuis. Tapi rupanya temanku yang dua orang nggak ngikuti aku dari belakang. Mereka balik ngabarin ke orangtua," kata MIPM. 

Begitu sampai di kawasan Batang Kuis dan saat kereta api sedang melintas, korban pun mengaku sempat meminta untuk berhenti dulu menunggu temannya.

Lagi-lagi saat itu dirinya diyakinkan kalau temannya itu akan menyusul nanti dari belakang. Kemudian motor yang mogok terus disorong dengan sebelah kaki. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved