900 Km Jalan Rusak, Perbaikan Jalan Rusak Butuh Dana Besar 

Menurutnya perbaikan jalan, tidak bisa sekaligus dilakukan oleh pihaknya. Karena kendala di anggaran.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN MEDAN/ANISA RAHMADANI
JALAN RUSAK: Kepala Dinas PUPR Sumut Hendra Dermawan Siregar saat diwawancarai di Kantor Gubernur Sumut, Selasa (23/9/2025). Hendra mengatakan, ada 900 km lagi jalan rusak di Sumut. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Permukiman Sumut Hendra Dermawan Siregar mengatakan, ada 900 km jalan rusak yang berada di Provinsi Sumatera Utara.
Dijelaskan Hendra, saat ini kondisi jalan rusak di Sumut hanya 30 persen yang rusak sementara 70 persennya sudah dikategorikan cukup baik.

Dikatakan Hendra, jalan rusak ini akan diperbaiki namun pastinya membutuhkan anggaran yang cukup besar.

"Gambaran umum provinsi Sumut ini memiliki jarak tempuh panjangnya 3.056 km. Kita salah satu provinsi yang dikategorikan nomor tiga jalan terpanjang di Indonesia," jelasnya, Rabu (23/9/2025).

Hendra tak merinci, area mana saja yang kondisi jalannya masih rusak. Namun yang pasti untuk memperbaikinya butuh anggaran yang cukup banyak.

"Berdasarkan hasil catatan Provinsi Sumut jalan sebanyak 72,62 persen dikategorikan mantap secara garis umum 30 persen lagi yang dikategorikan jalan mantap dan baik atau 2.185 km jalan baik. Sisanya 900 km jalan rusak. Dan harus diperbaiki," tuturnya.

Baca juga: Kala Bobby Bilang Proyek Jalan yang Kena OTT KPK Tetap Lanjut, Kadis PUPR: Stop  

Menurutnya perbaikan jalan, tidak bisa sekaligus dilakukan oleh pihaknya. Karena kendala di anggaran.

"Butuh anggaran yang cukup besar untuk memperbaikinya. Jadi yang paling utama kita perbaiki dulu jalan yang mendukung ketahanan pangan. Misalnya di Asahan, Batubara, dan Deliserdang," katanya.

Dijelaskannya, setelah itu, baru diarahkan untuk jalan penunjang hasil pertanian, perekonomian, hingga pariwisata.

Hendra menekankan, besaran anggaran perbaikan tidak bisa disamaratakan. Misalnya, jalan di Nias jelas berbeda biayanya dengan di kawasan dekat Medan.

“Faktor geografis, material, hingga kearifan lokal sangat memengaruhi,” ucapnya.

Selain perbaikan, Pemprov juga menempuh langkah preventif dengan melakukan pemeliharaan rutin dan berkala agar kerusakan tidak semakin meluas.

“Jadi tidak menunggu sampai parah baru diperbaiki,” katanya.

Menyinggung target ke depan, Hendra menyebut Pemprov menyiapkan roadmap hingga 2029.

“Dalam lima tahun, kita proyeksikan kondisi jalan mantap bisa naik sekitar 12 persen. Jadi dari 72,76 persen sekarang, akan kita tingkatkan jadi 88 persen pada 2029,” jelasnya.

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved