Sumut Terkini
Dua Pelajar di Tanjungbalai Dianiaya Puluhan Orang dan Badannya Penuh Luka Tusukan
Beredar video rekaman cctv memperluas dua orang pelajar dianiaya oleh puluhan orang dan terlihat menusuk-nusuk punggung korban.
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, TANJUNGBALAI - Beredar video rekaman cctv dimana dua orang pelajar dianiaya oleh puluhan orang dan terlihat menusuk-nusuk punggung korban hingga mengalami luka serius.
Dalam video tersebut merekam aksi cekcok antar pelajar yang duel sehingga salah satunya terjatuh ke tanah, sehingga diduga puluhan temannya datang membantu dan menyerbu korban.
Farel, dan Ahmad, siswa SMA Negeri 6 Tanjungbalai, menjadi korban hingga puluhan luka tusuk bersarang di sekujur tubuhnya dari kepala hingga kaki.
Orang tua korban, Desniat Zebua mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut setelah adanya laporan teman korban bahwa korban sudah berada di rumah sakit.
"Anak saya Farrel dan temannya Ahmad dikeroyok oleh puluhan orang setelah pulang sekolah Selasa (9/9/2025) lalu. Awalnya dia berkelahi dengan seorang pelajar lain bernama Surya yang juga siswa dari SMA 6. Anak saya yang saat itu baru datang ke sekolah, dipanggil oleh Surya dengan nada yang menantang," ujar Desniat Zebua, Senin (15/9/2025).
Lanjutnya, korban tak menggubris dan lanjut jalan menuju keruang kelas tempat korban menimba ilmu.
"Berdasarkan penjelasan anakku, di istirahat belajar, dia didatangi oleh Surya ini, dan terjadilah perkelahian. Disitu, si Surya kalah, dan mengancam anak saya akan menyelesaikannya diluar sekolah," ujarnya.
Belum lagi jam pulang, ada beberapa orang yang sudah menunggu didepan sekolah dan mencari Farrel yang diduga merupakan undangan dari pelaku.
"Katanya sempat diusir sama satpam, tapi ga dihiraukan mereka. Anak saya keluar, mereka bawa ke daerah perumahan tak jauh dari sekolah, katanya one by one, tapi kalau saya lihat dari video itu, si Surya terjatuh, dan itulah teman-temannya datang maju dan mengeroyok anak saya dan ditusuki badan, kepala hingga ke kakinya," jelasnya.
Ia mengaku, berdasarkan keterangan dokter rumah sakit umum daerah Tanjungbalai, korban Farrel diduga ditusuk dengan menggunakan senjata tajam gunting atau kunci.
Puluhan luka tusuk bersarang dibadan korban hingga sempat nyaris tak sadarkan diri.
"Akibat itu, sempat di mediasi oleh pihak sekolah, tapi seakan-akan mereka (pelaku) tidak ada penyesalannya, dan seakan-akan sudah biasa. Kami kemari langsung membuat laporan ke Polres Tanjungbalai dengan harapan hukum dapat berjalan dengan Adil," katanya.
Ia mengaku, kini Farrel hanya mengandalkan pengobatan tradisional dengan minum obat-obatan herbal.
"Mau dirujuk ke Medan, saya tidak sanggup. Karena ini perbuatan kriminal, tidak ditanggung BPJS, jadi kami bawa dia pulang dengan diberi obat cina," pungkasnya.
(cr2/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Bobby Nasution Sepakat TPL Ditutup Usai Bertemu Dengan Tetua Adat: Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Bertemu Tetua Adat Selama 2 Jam, Bobby Sepakat TPL Ditutup: Surat Rekomendasi Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Tahun 2026, Dinas PRKP Siantar Pakai Eks-Rumah Singgah Covid-19 Sebagai Kantor Baru |
|
|---|
| Akademisi Asia Tenggara Bedah Geopolitik Presiden Prabowo dalam Seminar Internasional di UINSU |
|
|---|
| Polres Tanah Karo Terbitkan Informasi DPO Pelaku yang Terlibat Dalam Pembunuhan Warga Nias |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ibu-korban-Farrel-siswa-SMA-Negeri-6-Tanjungbalai-yang-dikeroyok-oleh-puluhan-orang.jpg)