Sumut Terkini
Pengamat Politik Sumut: DPR Temui dan Kabulkan Tuntutan Massa
Dijelaskan Faisal, amarah masyarakat semakin memuncak lantaran tak ada satupun anggota DPR yang menemui para massa.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Pengamat Politik Sumut, Faisal Rizal menyoroti, aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat Indonesia untuk menghapus tunjangan mewah DPR.
Dijelaskan Faisal, amarah masyarakat semakin memuncak lantaran tak ada satupun anggota DPR yang menemui para massa.
Selain itu, jikapun ada DPR yang menemui para massa, tak ada satupun dari pihaknya yang membahas soal tuntutan para massa.
Mereka hanya melakukan permohonan maaf, ucapan belasungkawa terhadap Affan dan terakhir berjanji akan lebih baik.
"Padahal seharusnya mereka menemui para massa duduk bersama masyarakat sampaikan jawaban mengenai tuntutan dari masyarakat bukan hanya sekedar meminta maaf dan berjanji lebih baik lagi," ucapnya kepada Tribun Medan, Minggu (31/8/2025).
Dikatakannya, tunjangan DPR itu bentuk penegaean kesenjangan bagi masyarakat yang saat ini kondisi ekonominya cukup sulit.
"Tunjangan itu penegasan kesenjangan. Saya kira tidak berdasar pada kenyataan masyarakat pada umumnya yang sekarang pada lagi susah, barang naik, kerja susah. Sementara pendapatan masyarakat segitu aja pajak naik. Kemudian kita melihat, mereka mendapat fasilitas DPR pada bagus ini yang buat semakin senjang," ucapnya.
Menurutnya, adanya gerakan aksi unjuk rasa karena adanya pemicu yang dirasakan masyarakat secara bersamaan.
"Ini yang kemudian memicu keluhan-keluhan bersama sampai pada terciptanya gerakan itu. Gerakan itu muncul krn ada keluhan bersama. Pada dasarnya ini karena kesenjangan elit politik yah tidak mrsa keadaan di bawah tidak baik-baik saja. Mereka para elit politik memikirkan diri mereka sendiri sehinggat buat orang turun ke jalan," ucapnya.
Menurutnya, jika saja para anggota DPR memberikan penegasan tunjangan dihapus tentu bisa meredam masyarakat.
"Sejauh ini mereka (Anggota DPR) hanya mintaa maaf dan berjanji menjadi lebih baik. Tapi, tidak ada yang mau mengatakan atau membahas soal tuntutan demonstran dilanjuti atau dikabulkan dalam seminggu ini tidak ada. Kalau itu dinyatakan mungkin akan terjadi di ekskalasi penurunan suhu panas di lapangan," jelasnya
Jika pun tidak semua tuntutan dikabulkan, kata Faisal setidaknya ada beberapa yang dijanjikan untuk dikabulkan terutama penghapusan tunjangan.
"Kalau soal tunjangan DPRD Sumut yang online tunjangan transportasi Rp 15 juta perbulan dan tunjangan sewa rumah Rp 40 juta itu cukup besar ya. Saya kira kalau memang benar, saya belum lihat naskah tunjangan. Saya minta DPRD stop tunjangan itu," ucapnya.
Diterangkannya, tunjangan di DPRD Sumut juga harus dievaluasi. Kalau bisa distop mulai bulan depan.
"DPR saja sudah distop soal tunjangan meski belum ada pernyataan resmi. Tapi DPRD Sumut pun juga harus benar benar dievaluasi dan dikaji ulang terkait tunjangan tersebut. kebijakan kek gitu dianggap tidak empatik terhadap kesusahan masyarakat," jelasnya.
| Alexander Sinulingga yang Masuk Dalam Lingkaran Bobby Nasution Diperiksa, Ini Kata BKD Sumut |
|
|---|
| Kebakaran Pasar Tradisional Sidikalang, 45 Lapak Pedagang Pakaian Bekas dan Lainnya Hangus |
|
|---|
| Para Pihak Damai, Kejatisu Selesaikan Kasus Pencurian Brondolan Sawit Lewat Restoratif Justice |
|
|---|
| Pria Ditangkap di Jalinsum Medan-Aceh, Polisi Sita 10 Butir dan 7,14 Gram Serbuk Ekstasi |
|
|---|
| Gandeng Media, PNM Kabanjahe Dorong Transparansi Publik dan Pemberdayaan Usaha Ultra Mikro |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/DEMO-Ratusan-mahasiswa-Usu-menggelar-aksi-unjuk-rasa-di-Kantor-DPRD-Sumut.jpg)