Brimob Sumut Gelar Patroli Skala Besar di Medan, Warga Rasakan Rasa Aman yang Nyata

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN-Kota Medan tampak lebih tertib sepanjang akhir pekan lalu. Pada Sabtu hingga Minggu, 6–7 September 2025, Satuan Brimob Polda Sumatera Utara bersama unsur gabungan dari Samapta dan jajaran Polsek menggelar patroli skala besar di berbagai titik strategis wilayah hukum Polrestabes Medan. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya menciptakan rasa aman yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.

Patroli berlangsung menyusuri ruas-ruas utama, kawasan padat, dan titik-titik rawan yang kerap menjadi perhatian aparat. Kehadiran aparat berseragam lengkap dengan kendaraan taktis dan perlengkapan patroli alih-alih mengintimidasi justru disambut positif oleh warga.

Di beberapa ruas, personel tampak menyapa dan berdialog langsung dengan masyarakat, menciptakan suasana yang lebih humanis di tengah operasi pengamanan.

Pasukan Brimob Batalyon A Pelopor dibagi dalam tiga rayon. Rayon pertama menyisir wilayah Polsek Medan Area, dipimpin Wakil Danki 3, Iptu Yauwardi, S.H., menyusuri Jalan M.H. Thamrin hingga Tegal Sari Mandala I, Medan Denai. Rayon kedua di wilayah Polsek Medan Baru, di bawah komando Ipda Franki F.H. Hutagalung, S.H., M.H., mengambil jalur Jalan Gatot Subroto hingga Jalan Sutomo. Sementara rayon ketiga, yang dipimpin Aiptu Armanto, S.H., bergerak di kawasan Jalan Raya Medan–Binjai hingga Orde Baru, Kabupaten Deli Serdang.

Kombinasi kehadiran aparat di lapangan dengan pendekatan yang santun dan proaktif dinilai efektif dalam menurunkan potensi gangguan kamtibmas. Hasil patroli tidak mencatat adanya pelanggaran berarti atau kejadian menonjol. Situasi di sepanjang rute tetap terkendali.

“Kami merasa lebih tenang ada polisi berjaga. Jadi tidak takut keluar malam atau pergi ke ATM,” ujar Lilis, warga Medan Johor, yang mengaku baru saja pulang bekerja malam saat melihat konvoi patroli melintas. 

Kegiatan patroli skala besar ini juga mencerminkan pergeseran pendekatan aparat keamanan yang kini tidak hanya bersifat represif, melainkan lebih kepada preventif dan persuasif. Brimob hadir bukan sekadar penjaga keamanan, tetapi juga sebagai bagian dari ruang sosial yang ikut membangun rasa saling percaya antara negara dan warga.

Dengan ritme kota yang tak pernah benar-benar tidur, langkah preventif seperti ini menjadi penting untuk menjaga kestabilan sosial di ruang publik. Patroli rutin, bila dilakukan dengan pendekatan yang tepat, bukan saja meredam potensi konflik, tetapi juga menumbuhkan rasa aman sebagai hak dasar setiap warga.(Jun-tribun-medan.com).