Pakpak Bharat
GOTONG ROYONG Petani Bawang Merah di Siempat Rube: Potensi dan Harapan Baru
Desa Siempat Rube I, Kecamatan Siempat Rube, Kabupaten Pakpak Bharat, kembali menunjukkan geliat pertanian yang menjanjikan.
TRIBUN-MEDAN.Com - Desa Siempat Rube I, Kecamatan Siempat Rube, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, kembali menunjukkan geliat pertanian yang menjanjikan.
Para petani di desa ini bergotong-royong membersihkan bawang merah yang baru saja dipanen, mencerminkan semangat kebersamaan dan kerja keras yang menjadi ciri khas masyarakat pedesaan.
Dengan bibit sebanyak 20 kg, hasil panen kali ini diperkirakan mencapai 900 kg.
Ini merupakan kali ketiga penanaman bawang merah di lahan yang sama, dan hasilnya terus menunjukkan peningkatan.
"Mudah-mudahan tercapai 900 kg, atau mungkin lebih, masih ada yang belum dicabut, sekitar 150 kg lagi," jelas pemilik lahan dengan penuh harap, Sabtu (20/9/2025).
Bagi sebagian petani, bawang merah bukanlah komoditas baru.
Mereka telah menanamnya sejak lama, bahkan ilmu bertani bawang diwariskan secara turun-temurun.
"Saya lebih suka bertanam bawang merah, dapat ilmu dari orang tua. Kami selalu menanam bawang dari dulu, jadi sudah sangat faham. Disamping itu masa tanam bawang ini terbilang pendek, hanya sekitar 70 hari. Kalau dihitung mulai persiapan lahan sekitar tiga bulan," ujar salah satu petani.
Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pakpak Bharat, Sahat Parulian Boangmanalu, S.Pd, MM, turut memberikan pandangannya.
Menurutnya, bertani bawang merah bukanlah hal yang sulit, namun membutuhkan ketekunan dan ketelatenan tinggi.
"Harus tekun, rajin dan telaten, itu kuncinya. Karena memang butuh perawatan yang lumayan intens, perlu dilakukan pemupukan rutin, penyemprotan dengan obat-obatan tertentu, serta berbagai perawatan lain yang perlu dilakukan secara rutin. Para PPL kita siap memberikan edukasi, bagi para petani yang kurang memahami bisa dihubungi para penyuluh pertanian kita, pasti kita bantu," jelas Sahat Boangmanalu.
Tanaman bawang merah di Kabupaten Pakpak Bharat sebenarnya bukanlah komoditas baru.
Selama beberapa tahun terakhir, para petani mulai melirik tanaman ini sebagai alternatif yang menjanjikan.
Masa tanam yang relatif singkat dan hasil panen yang cukup melimpah menjadi daya tarik tersendiri.
Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan semangat para petani, bawang merah berpotensi menjadi komoditas unggulan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
| Pemkab Pakpak Bharat dan Kementerian Pertanian RI Rapat Koordinasi Pokja dan Sosialisasi HDDAP |
|
|---|
| Bupati Franc Tumanggor Terima Penghargaan Inovasi BINDELLA PAKPAK dari Gubernur Sumut Bobby Nasution |
|
|---|
| Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dan Kejaksaan Bersinergi soal Pidana Kerja Sosial |
|
|---|
| Kunjungan Bupati Franc Bernhard Tumanggor ke Kebun B2SA PKK, Apresiasi Kerja Keras Ibu-ibu |
|
|---|
| Program Ketahanan Pangan Pakpak Bharat: Membangun Masa Depan Pertanian yang Berkelanjutan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Panen-Bawang-di-Siempat-Rube.jpg)