Berita Viral

Fakta Siswi SMK Ditendang Anak Kepsek di Polman, Jadi Korban Bully Karena Lambat Buang Sampah

Sebelumnya, ayah korban melaporkan dugaan kekerasan itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Polman pada Kamis (16/10/2025) lalu. 

dok
ANAK KEPSEK TENDANG SISWA - Ilustrasi korban. Beredar video siswi SMK Balanipa, Polman Sulbar tendang siswi korban inisial SA (16) yang disebut menolak melaksanakan tugas piket, kini diberhentikan 

TRIBUN-MEDAN.com - Kasus perundungan oleh RA (16), anak kepala sekolah SMK Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terhadap siswi berinisial SA (16) kini ditangani pihak kepolisian.

Sebelumnya, ayah korban melaporkan dugaan kekerasan itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Polman pada Kamis (16/10/2025) lalu. 

Polisi menyebut, insiden viral yang melibatkan siswi inisial SA (korban) dan RA (pelaku) dipicu oleh masalah yang sangat sepele, yakni tugas membersihkan sampah.

Insiden perundungan terjadi pada Kamis (16/10/2025) .

KASUS PERUNDUNGAN- Beredar video seorang siswi SMK Balanipa, Polman Sulbar anak kepala sekolah diduga menendang korban SA (16) berulang kali karena masalah kebersihan
KASUS PERUNDUNGAN- Beredar video seorang siswi SMK Balanipa, Polman Sulbar anak kepala sekolah diduga menendang korban SA (16) berulang kali karena masalah kebersihan (Tangkap layar via Tribunsulbar.com)

Meskipun video penganiayaan tersebut kini viral dan kedua belah pihak telah didamaikan oleh kepala sekolah, Polsek Tinambung menjelaskan duduk perkara kasus ini.

"Sebenarnya sepele, masalah buang sampah saja, dianggap si korban tidak mau buang sampah. Karena lagi jadwal piket kenapa tidak mau buang sampah," kata Kapolsek Tinambung Iptu M Azharil Naufal kepada wartawan, Kamis (16/10/2025).

Iptu Azharil Naufal menjelaskan, korban inisial SA (16) bukannya menolak melaksanakan tugas piket.

Korban hanya sedang menunggu temannya untuk bersama-sama mengangkat sampah, mengingat wadah sampah berukuran besar.

"Intinya sampah itu sudah terkumpul tinggal diangkat, cuman mungkin entah karena tongnya terlalu besar jadi akhirnya korban bilang nanti, nunggu teman biar bareng," ujar Iptu Azharil.

Kekesalan pelaku (RA) yang merupakan anak Kepala Sekolah tersebut memuncak hingga ia melayangkan makian, pukulan, dan tendangan berulang kali ke arah korban, yang hanya bisa diam dan menangis.

Ia menegaskan bahwa Polres Polman akan menindaklanjuti kasus ini secara profesional dan transparan, serta memastikan perlindungan bagi korban sesuai ketentuan Undang-Undang Perlindungan Anak.

Kasus ini kini ditangani oleh Unit PPA (Perempuan dan Perlindungan Anak) Sat Reskrim Polres Polman untuk proses hukum lebih lanjut. 

Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan pihak sekolah dan dinas terkait guna mencegah insiden serupa terjadi kembali di lingkungan pendidikan. 

Kapolsek Tinambung Iptu Azharil, membenarkan bahwa Kepala Sekolah SMK Balanipa, Rasjuddin ,telah mendatangi keluarga korban untuk meminta maaf dan menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

Namun pihak keluarga korban masih "bertimbang" atau belum mengambil keputusan final terkait penyelesaian masalah ini.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved