Berita Nasional
Awal Mula Munculnya Tepuk Sakinah, Gerakan Edukatif dari KUA Untuk Para Calon Pengantin
Tepuk ini dinilai berdampak positif dalam membangun kesadaran masyarakat tentang kesiapan menikah dan nilai-nilai keluarga.
TRIBUN-MEDAN.com - Fenomena “tepuk-tepuk” kini tengah menjadi tren baru di dunia maya setelah viralnya Tepuk Sakinah karya Kementerian Agama (Kemenag).
Berawal dari video edukasi untuk calon pengantin di Kantor Urusan Agama (KUA), tren ini kini diikuti oleh berbagai instansi pemerintah yang membuat versi mereka sendiri.
Fenomena Tepuk Sakinah sedang ramai dibahas di dunia maya.
Tepuk ini dinilai berdampak positif dalam membangun kesadaran masyarakat tentang kesiapan menikah dan nilai-nilai keluarga.
Mudah dihafal dan dilantunkan dengan nada yang menarik membuat Tepuk Sakinah menjadi trend di media sosial.
Tak hanya bagi mereka yang akan menikah, tetapi bagi masyarakat umum.
Direktur Jaringan Gusdurian Indonesia Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau Alissa Wahid mengungkapkan latar belakang lahirnya Tepuk Sakinah.
Tepuk Sakinah yang viral di media sosial merupakan gerakan edukatif yang diajarkan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) kepada calon pengantin.
Alissa mengungkapkan Tepuk Sakinah dibuat atas dasar untuk mengajak masyarakat membangun keluarga yang sakinah.
“Kami waktu itu membayangkan, keluarga sakinah itu seperti apa sih? Apa yang membuat keluarga tetap sehat dan membawa kebaikan bagi semua anggotanya? Dari sanalah lahir lima pilar perkawinan sakinah yang kemudian dirangkum dalam Tepuk Sakinah,” ujar Alissa.
Hal tersebut diungkapkan oleh Alissa pada Talkshow Stop Pernikahan Anak dan Gas (Gerakan Sadar) Pencatatan Nikah yang digelar Kementerian Agama di arena utama STQH Nasional XXVIII, Kendari, Sulawesi Tenggara.
Tepuk Sakinah merangkum lima pilar penting bagi keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah, yaitu berpasangan, janji yang kokoh, saling cinta dan menjaga, saling ridha, serta musyawarah.
Ia menjelaskan bahwa banyak perkawinan gagal karena tidak kuat pada lima pilar tersebut.
"Sering kali mereka lupa bahwa ijab kabul itu disaksikan oleh Allah. Ketika cinta memudar, mereka langsung berpikir untuk berpisah. Padahal, janji itu adalah mitsaqan ghaliza, yakni janji yang kokoh," jelasnya.
Menurut Alissa, nilai-nilai dalam Tepuk Sakinah perlu ditanamkan sejak remaja agar mereka memahami makna sakinah sebelum memasuki pernikahan.
| Tunjukkan Ijazah Aslinya, Hakim MK Arsul Sani Sadar Tak Bisa Laporkan Pencemaran Nama Baik |
|
|---|
| AKHIRNYA Hakim MK Arsul Sani Tunjukkan Ijazah Aslinya ke Publik, Bantah Tuduhan Palsu |
|
|---|
| Menteri UMKM Hapus Thrifting, Utamakan Brand Lokal dan Rombak Dagangan Pakaian Bekas Pasar Senen |
|
|---|
| Harta Kekayaan Hakim MK Arsul Sani yang Dituding Gunakan Ijazah Palsu |
|
|---|
| Hakim MK Arsul Sani Diduga Pakai Ijazah Palsu, MKMK Segera Umumkan Hasil Pendalaman ke Publik |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/tepuk-sakinah-tribunmedan1.jpg)