Berita Viral
Akhirnya Tabiat Kepsek Dini Fitria Dibongkar Guru Setelah Heboh Insiden Tampar Siswa, Pengakuannya
Setelah heboh Insiden penamparan yang dilakukan Kepsek SMAN 1 Cimarga Dini Fitria, sejumlah guru memberanikan diri berbicara
Dini dinonaktifkan dari jabatan kepala sekolah buntut tindakannya menampar siswa berinisial ILP (17).
Tindakan kekerasan itu dilakukan Dini setelah memergoki ILP merokok di belakang warung yang berada di sekitar sekolah, Jumat (10/10/2025).
Penonaktifan ini dilakukan untuk meredam situasi yang memanas setelah aksi mogok sekolah oleh 634 siswa.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten, Deden Apriandhi mengatakan, langkah ini diambil agar situasi di sekolah kembali kondusif.
"Supaya nanti clear, karena dari murid-murid sekolah SMA 1 Cimarga itu kan akhirnya jadi pada gak masuk sekolah karena kejadian itu," ujar Deden kepada wartawan di Pendopo Gubernur Banten, Serang, Selasa (14/10/2025), dilansir Kompas.com.
Saat ini, pihak-pihak yang mengetahui peristiwa tersebut sedang dimintai keterangan sebelum keputusan sanksi diambil.
Pemeriksaan dilakukan untuk mendalami peristiwa yang sebenarnya.
"Kalau memang kejadiannya seperti yang disampaikan oleh beberapa media bahwa terjadi tindak kekerasan dan sebagainya, ya sudah pasti tindakan hukum, kedisiplinan menunggu oknum-oknum tersebut," tegasnya.
Buntut dari kejadian itu, sebanyak 634 siswa mogok sekolah sebagai bentuk solidaritas kepada teman mereka yang ditampar kepala sekolah karena ketahuan merokok.
Ada 19 ruang kelas kosong tanpa kehadiran para siswa.
"Iya benar siswa mogok sekolah. Tapi kami tetap masuk karena ASN dan tetap bekerja," ujar Kepala SMA Negeri 1 Cimarga, Dini Fitria, Senin (13/10/2025), dilansir TribunBanten.com.
Dini mengaku sebelum terjadi mogok sekolah, ia sudah berkoordinasi dengan Wakil Kepala Sekolah untuk menginformasikan melalui grup WhatsApp.
"Kemarin juga saya koordinasi dengan Wakasek tolong share di grup. Ada grup di HP share. Tolong KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) jaga kondusif," terangnya.
Dini pun tak menampik aksi mogok sekolah itu buntut dari dirinya melakukan tindakan penganiayaan terhadap ILP.
Ia menerangkan, bukan tidak mau berusaha menjegal aksi mogok sekolah tersebut, namun ia tak bisa memaksa para siswa.
"Tetap seperti itu info-nya. Ternyata ya di belakang layar anak-anak punya cerita sendiri. Kami juga sudah mencoba berkomunikasi dengan orang tua muridnya," jelasnya.
Dini mengaku pasrah dengan apa yang dilakukan para siswanya. Ia menyebut, aksi mogok sekolah itu diduga ada yang membekingi.
"Siswa memilih untuk tidak masuk sekolah. Saya sih enggak mau apriori. Tetapi saya dapat bocoran-bocoran. Ada yang beking di belakang ini," tandasnya.
Baca juga: 57 Eks Pegawai KPK yang Disingkirkan di Era Firli Bahuri Ingin Balik ke KPK, Tuntut Pemulihan Hak
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Sumber: Tribunbanten/ Tribun Jakarta
Baca juga: 2 Eks Pejabat BPN Sumut Terseret Kasus Penjualan Aset PTPN I ke Ciputra Land, Digelandang ke Lapas
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/SISWA-MOGOK-SEKOLAH-sdf.jpg)