Berita Viral

SOSOK Raja Mswati III Boyong 15 Istri dan 100 Pelayan Naik Jet Pribadi Liburan di Dubai UEA

Kemewahan di Tengah Kemiskinan: Raja Mswati III Boyong 15 Istri dan 100 Pelayan Liburan di UEA

|
Editor: AbdiTumanggor
Kolase Istimewa
Raja Mswati III Boyong 15 Istri dan 100 Pelayan Liburan ke Dubai UEA Viral di Media Sosial. (Kolase Istimewa) 

TRIBUN-MEDAN.Com - Sosok Raja Mswati III, penguasa absolut terakhir di Afrika, telah lama menjadi sorotan dunia karena gaya hidupnya yang mewah dan kebijakan-kebijakan kontroversial.

Raja Mswati III kembali menjadi sorotan setelah viralnya sebuah video memperlihatkan kedatangan Raja Mswati III di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

Dalam rekaman tersebut, sang raja terlihat turun dari jet pribadi dengan pakaian tradisional, diiringi oleh 15 istri, 100 pelayan, dan 30 anak.

Kedatangan rombongan besar ini bahkan menyebabkan gangguan di bandara Abu Dhabi, memaksa petugas keamanan menutup beberapa terminal.

Namun, kemegahan tersebut memicu kritik tajam dari publik. Banyak yang menyoroti kontras mencolok antara kemewahan sang raja dan kondisi rakyat Eswatini yang hidup dalam kemiskinan. 

Komentar-komentar pedas bermunculan di media sosial, mempertanyakan apakah negara sekecil Eswatini mampu membiayai gaya hidup semewah itu.

Beberapa pengguna menyindir, "Orang ini berkeliaran dengan jet pribadi sementara rakyatnya mati kelaparan."

Raja Mswati III: Punya 15 Istri dan Hidup Mewah di Tengah Penderitaan Rakyatnya, Raja Afrika Ini Dituduh Kabur Dari Rakyatnya, Sang Putri Raja Pun Beri Kesaksian Tentang Ayahnya Begini
Raja Mswati III: Punya 15 Istri dan Hidup Mewah di Tengah Penderitaan Rakyatnya. (Istimewa)

Warisan dan Pemerintahan

Raja Mswati III naik tahta pada tahun 1986, menggantikan ayahnya, Raja Sobhuza II, yang memerintah selama 82 tahun dan memiliki 125 istri.

Saat naik tahta, Mswati III baru berusia 18 tahun, menjadikannya salah satu penguasa termuda di dunia saat itu.

Ia kemudian mengganti nama negara dari Swaziland menjadi Eswatini, dengan alasan agar tidak rancu dengan Swiss.

Perubahan ini menuai beragam reaksi dari masyarakat, yang merasa bahwa pemerintah seharusnya lebih fokus pada isu-isu mendesak seperti kemiskinan dan kesehatan.

Dalam bulan pertama pemerintahannya, Raja Mswati III membubarkan Dewan Penasehat tradisional dan merombak kabinet, memberikan jabatan penting kepada dua saudaranya.

Ia juga dikenal karena memilih pengantin baru setiap tahun dalam upacara Tari Reed, sebuah tradisi kuno yang menuai pujian sekaligus kritik.

Gaya Hidup dan Kekayaan

Raja Mswati III memiliki kekayaan pribadi lebih dari USD 1 miliar dan saham di berbagai sektor seperti konstruksi, pariwisata, pertanian, telekomunikasi, dan kehutanan. Kerajaan mengalokasikan anggaran tahunan sebesar USD 61 juta untuk rumah tangga kerajaan.

Ia memiliki mobil mewah Maybach 62 senilai USD 500.000 dan sering mengadakan pesta besar, termasuk ulang tahun ke-50 yang digelar secara mewah di tengah kemiskinan rakyat.

Namun, di balik kemewahan itu, Eswatini menghadapi krisis. Sistem kesehatan dan pendidikan kolaps, rumah sakit kekurangan obat, dan banyak mahasiswa putus kuliah karena kesulitan finansial.

Menurut Bank Dunia, tingkat pengangguran meningkat dari 23 persen menjadi 33,3 persen pada tahun 2021. Sekitar 60 persen penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.

Raja Mswati III Boyong 15 Istri dan 100 Pelayan Liburan ke Dubai UEA.
Raja Mswati III Boyong 15 Istri dan 100 Pelayan Liburan ke Dubai UEA. (Istimewa)

Kontroversi dan Tragedi

Raja Mswati III tidak lepas dari kontroversi. Ia pernah dituduh menculik perempuan cantik untuk dijadikan istri, meski tuduhan tersebut tidak terbukti.

Pada tahun 2002, Amnesty International mengecamnya karena menikahi perempuan di bawah umur.

Dua istrinya, Putsoana Hwala dan Delisa Magwaza, bahkan meninggalkannya pada tahun 2004.

Tragedi juga menghantui keluarga kerajaan. Senteni Masango, istri ke-8 Raja Mswati III, ditemukan tewas di kediaman pribadi sang raja pada tahun 2018. 

Ia diduga bunuh diri setelah mengalami depresi akibat tekanan dari keluarga kerajaan dan larangan menghadiri pemakaman kakaknya.

Senteni dinikahi saat berusia 18 tahun dan berasal dari keluarga miskin, dengan latar belakang pendidikan yang tidak jelas sehingga tidak diangkat sebagai ratu.

Kisah Raja Mswati III adalah potret kompleks antara tradisi, kekuasaan, dan realitas sosial.

Di satu sisi, ia mempertahankan adat istiadat kerajaan dan menunjukkan kemegahan monarki Afrika.

Di sisi lain, gaya hidupnya yang mewah dan kebijakan-kebijakan kontroversial menimbulkan pertanyaan besar tentang keadilan sosial dan tanggung jawab seorang pemimpin terhadap rakyatnya.

Eswatini, negeri kecil di Afrika bagian selatan, terus berjuang di tengah ketimpangan yang mencolok antara istana dan rakyat jelata.

Raja Mswati III saat berpidato di Sidang Umum PBB pada September 2012.
Raja Mswati III saat berpidato di Sidang Umum PBB September 2012. (Istimewa)

Berikut adalah rangkuman fakta-fakta menarik dan kontroversial tentang Raja Mswati III:

1. Kekuasaan dan Warisan

- Raja Absolut Terakhir di Afrika: Mswati III adalah satu-satunya raja absolut yang tersisa di benua Afrika.

- Naik Tahta di Usia 18 Tahun: Ia menjadi raja pada tahun 1986, menggantikan ayahnya, Raja Sobhuza II.

- Ubah Nama Negara: Pada 2018, ia mengganti nama Swaziland menjadi eSwatini untuk menghindari kebingungan dengan Swiss.

2. Kekayaan dan Gaya Hidup

- Kekayaan Pribadi Lebih dari USD 200 Juta: Raja memiliki saham di berbagai sektor seperti konstruksi, pariwisata, dan telekomunikasi.

- Mobil Mewah Maybach 62 Seharga USD 500.000: Salah satu koleksi kendaraan mewahnya.

- Anggaran Rumah Tangga Kerajaan USD 61 Juta per Tahun: Dana besar di tengah kemiskinan rakyat.

- Liburan Mewah ke UEA: Tiba dengan jet pribadi, 15 istri, 100 pelayan, dan 30 anak.

3. Keluarga dan Kontroversi

- 15 Istri dan 23 Anak: Tradisi poligami masih dijalankan secara aktif.

- Ayahnya Punya 125 Istri: Raja Sobhuza II memegang rekor sebagai salah satu raja dengan istri terbanyak di dunia.

- Istri ke-8 Bunuh Diri: Senteni Masango meninggal tragis setelah mengalami tekanan mental dan konflik internal kerajaan.

- Tuduhan Penculikan Wanita: Raja pernah dituduh menculik perempuan untuk dijadikan istri, meski tidak terbukti secara hukum.

4. Kondisi Sosial dan Ekonomi

- 60 Persen Penduduk Hidup di Bawah Garis Kemiskinan: Meski kerajaan kaya, rakyatnya mengalami kesulitan ekonomi.

- Pengangguran Meningkat ke 33,3 persen (2021): Data dari Bank Dunia menunjukkan krisis ekonomi yang memburuk.

- Sistem Kesehatan dan Pendidikan Kolaps: Rumah sakit kekurangan obat, mahasiswa putus kuliah karena biaya.

- Kecaman Internasional: Amnesty International pernah mengecam pernikahan Raja dengan perempuan di bawah umur.

- Komentar Pedas Netizen: Banyak yang menyebut gaya hidup Raja sebagai "berlebihan" dan "tidak berperasaan".

- Ulang Tahun ke-50 yang Mewah: Dirayakan besar-besaran di tengah krisis nasional.

(*/Tribun-medan.com)

Sebagian artikel telah tayang di Wartakotalive.com

Artikel Sebelumnya Baca: SOSOK Raja Mswati III Boyong 15 Istri dan 100 Pelayan Naik Jet Pribadi Liburan di Dubai UEA

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved