Berita Viral

SOSOK WFT Disebut Bukan Sosok Asli Bjorka, Polisi Akui Bakal Telusuri Lagi Jejak Digital WFT

Polisi merespons informasi bahwa WFT (22) bukan sosok asli brjorka. Penangkapan hacker bjorka sempat bikin heboh

Kolase: Kompas.com/Baharudin Al Farisi dan Tribunnews.com/Istimewa
BJORKA DITANGKAP - (Kiri) Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya menangkap pemilik akun X atas nama Bjorka berinisial WFT (22) terkait kasus ilegal akses data nasabah salah satu bank swasta dan (Kanan) Foto akun Bjorka. 

Berdasarkan laporan polisi LP/B/2541/IV/2025/SPKT/Polda Metro Jaya tertanggal 17 April 2025, penyidik segera menelusuri aktivitas digital pelaku. 

Dari hasil pemeriksaan, WFT diketahui aktif di dark forum sejak 2020, menggunakan berbagai nama samaran, mulai dari Bjorka, SkyWave, Shinyhunter, hingga Opposite 6890.

Wakil Direktur Reserse Siber AKBP Fian Yunus mengungkapkan WFT telah menjelajahi dark web sejak 2020.

Ia memanfaatkan forum gelap untuk membeli dan menjual data pribadi, mulai dari informasi perbankan hingga data perusahaan kesehatan dan swasta.

“Pelaku ini aktif di dark forum sejak Desember 2024 dengan nama Bjorka, lalu berganti-ganti identitas digital untuk menyamarkan diri,” kata Fian. 

Pelaku juga diketahui memperjualbelikan data melalui platform lain, seperti Facebook, TikTok, dan Instagram, serta menerima pembayaran dalam bentuk mata uang kripto.

Apakah itu Dark Werb?

Dark web adalah bagian internet yang tersembunyi, tidak terindeks oleh mesin pencari biasa, dan hanya dapat diakses dengan perangkat lunak khusus seperti peramban Tor.

Bagian ini dikenal karena anonimitas penggunanya, sehingga digunakan untuk aktivitas legal maupun ilegal, seperti menjual informasi pribadi yang dicuri, narkoba, dan senjata, serta untuk melindungi privasi di negara otoriter. 

Karena tidak bisa diakses menggunakan Google atau Bing, penggunaan dark web biasa melakukan aktivitas yang tidak dapat dilakukan di depan publik.

Dark web memungkinkan pengguna untuk menyembunyikan identitas dan lokasi mereka dari orang lain serta dari penegak hukum. Oleh karena itu, dark web dapat digunakan untuk menjual info pribadi yang dicuri. 

Data curian dari jaringan milik perusahaan, seperti informasi pribadi pelanggan hingga rekam jejak kesehatan adalah data yang umum dijual di dark web demi mendapat keuntungan.

Legalitas dark web sebenarnya tergantung dari bagaimana pengguna memanfaatkannya.

Dark web bisa digunakan bagi korban pelecehan seksual, penganiayaan, pelapor pelanggaran, hingga pembangkang politik agar identitasnya tidak diketahui.

Namun, manfaat ini juga dapat disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Mereka mungkin saja menggunakannya untuk hal-hal yang melanggar hukum.

(*/tribun-medan.com)

Artikel sudah tayang di wartakota

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved