Berita Viral

Jumlah Siswa Korban Keracunan MBG Bertambah di SD Gedong 1 Pasar Rebo, Menu Bau dan Berlendir

Gejala yang sama dialami siswa usai menyantap menu MBG yakni mual-mual, pusing, muntah dan sakit perut.

Editor: Salomo Tarigan
Tribun-Sulteng/HO
KERACUNAN MBG - Ratusan siswa SD, SMP dan SMA di Tinangkung, Banggai Sulawesi Tengah, mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) Rabu (17/9/2025) Korban lain Siswa SDN Gedong 01, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur juga keracunan MBG 

Berdasarkan penelusuran untuk kasus di Jakarta, Tribunnews.com menemukan masalah dalam pelaksanaan program MBG di Jakarta, seperti temuan ulat di makanan hingga lauk yang tak matang.

Wakil kepala sebuah SMPN di Jakarta inisial SP mengatakan, pelaksanaan MBG di sekolahnya sudah berlangsung sejak November 2024 lalu.

Selama ini belum pernah ada murid yang mengalami sakit akibat menyantap menu makanan dari program pemerintah ini.

Namun ia membuka fakta lain, beberapa kali sempat ditemukan ulat di menu sayuran MBG.

"Pernah sekali memang ada di sayuran ada binatang kecilnya, kayak ulat ya. Tapi itu tidak mempengaruhi fisiknya (siswa), anaknya baik-baik saja. Tidak sering. Dari bulan November 2024 sampai sekarang, dua atau tiga kali itu," ungkap SP kepada Tribunnews.com, Senin (29/9/2025).

Sementara itu seorang guru dari sejumlah SMAN di Jakarta mengungkapkan ada temuan daging diduga belum matang pada menu sandwich MBG.

RA, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan di sekolah tersebut, mengatakan kejadian tersebut berlangsung satu kali, tepatnya di hari Jumat. Menu hari itu adalah sandwich berisi daging slice dan sayuran.

Setibanya menu makanan tersebut di sekolah, pihaknya melakukan prosedur yang sudah ditentukan, yakni guru diharuskan mencicipi makanan tersebut sebelum didistribusikan kepada para murid.

Lanjutnya, ada tiga orang guru lain yang mencicipi menu makanan tersebut. Namun, tak berselang lama, satu dari tiga guru lain tersebut merasakan mual.

"Pernah kejadian itu sepertinya daging dari sandwich-nya itu belum matang," kata RA saat ditemui Tribunnews.com, Senin (29/9/2025).

Masalah lain soal MBG adalah tidak seluruh menu makanannya enak, sehingga sering makanan tidak habis. Demikian ungkap guru sekolah negeri di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur.

D mengatakan dalam sepekan hanya 1-2 hari di mana menu MBG punya cita rasa sesuai lidah para siswa. Sisanya, zonk alias tidak sesuai harapan.

"Kalau dilihat kayak seminggu makan MBG tuh enggak setiap hari enak, pasti ada aja yang zonk, ada aja yang kurang," kata D.

Menu makanan MBG itu tidak dihabiskan siswa lantaran berbau, berair, atau menu yang memang tidak sesuai harapan. 

Misalnya, menu tahu semur dengan warna kuah coklat terang yang punya rasa bukan seperti kecap, daging-dagingan yang tidak dimasak dengan baik, hingga nasi utuh yang tidak dimakan siswa.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved