Berita Viral

KONTROVERSI Pelat Nomor BL: Ketegangan Sumut-Aceh dan Implikasi Kebijakan PAD

Viralnya video Bobby Nasution menghentikan truk berpelat BL asal Aceh di wilayah Langkat memicu reaksi keras dari berbagai pihak.

Editor: AbdiTumanggor
Tangkapan Layar Video
POLEMIK PELAT MOBIL ACEH: Viralnya video Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menghentikan truk berpelat BL asal Aceh di wilayah Langkat, Sumatera Utara, memicu reaksi keras dari berbagai pihak. (Tangkapan Layar Video) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Viralnya video Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menghentikan truk berpelat BL asal Aceh di wilayah Langkat, Sumatera Utara, memicu reaksi keras dari berbagai pihak.

Aksi tersebut dinarasikan sebagai razia, meskipun Bobby menegaskan bahwa itu adalah sosialisasi terkait penggunaan pelat kendaraan perusahaan yang beroperasi di Sumut.

Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak kendaraan.

Gubernur Sumut Bobby Nasution saat melihat satu unit truk berplat Aceh yang dihentikan di Jalan Lintas Provinsi Langkat, Sabtu (27/9/2025).
Gubernur Sumut Bobby Nasution saat melihat satu unit truk berpelat Aceh yang dihentikan di Jalan Lintas Provinsi Langkat, Sumatera Utara, Sabtu (27/9/2025). (ISTIMEWA)

Reaksi Politik dan Publik

1. Politikus PDIP Ferdinand Hutahaean: Kritik Tajam terhadap Bobby

Politikus PDI Perjuangan asal Sumatera Utara (Sumut), Ferdinand Hutahaean, menyebut tindakan Bobby sebagai bentuk ketidakpahaman terhadap sistem pemerintahan.

Ia menegaskan bahwa tidak ada aturan yang melarang kendaraan berpelat daerah lain beroperasi di wilayah Indonesia.

Ferdinand menyarankan agar Pemprov Sumut membuat Pergub atau Perda untuk mengatur retribusi jalan, bukan mengganti pelat nomor.

"Bobby Nasution kembali menunjukkan ketidakpahamannya soal pemerintahan. Itu sebuah kedunguan yang terlalu dalam," ujar Ferdinand.

2. Gubernur Aceh Mualem: Tenang tapi Tegas

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), merespons dengan tenang namun mengingatkan agar masyarakat Aceh tetap waspada.

Dalam pernyataannya, Mualem menggunakan filosofi lokal yang menekankan bahwa Aceh tidak akan memulai konflik, tetapi tidak akan tinggal diam jika haknya diganggu.

"Ta kira nyan angin berlalu, kicauan burung, yang merugikan dia sendiri," kata Mualem.

3. Klarifikasi Bobby Nasution

Bobby menegaskan bahwa tindakan tersebut bukan razia, melainkan sosialisasi.

Ia menjelaskan bahwa banyak kendaraan perusahaan yang beroperasi di Sumut tetapi menggunakan pelat luar daerah, sehingga pajaknya tidak masuk ke Sumut.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved