Breaking News

Berita Viral

5 Penyebab Keracunan Makan Bergizi Gratis, Siswa Korban Keracunan 5.914 Orang

Banyaknya kasus keracunan massal pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari sejumlah wilayah Indonesia jadi sorotan.

Editor: Salomo Tarigan
Istimewa
KERACUNAN MBG - Ratusan anak di Kabupaten Rembang diduga keracunan MBG dan mendapatkan perawatan di puskesmas Kragan. 

TRIBUN-MEDAN.com - Banyaknya kasus keracunan massal pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari sejumlah wilayah Indonesia jadi sorotan.

Eks Direktur Penyakit Menular WHO, Prof Tjandra Yoga Aditama, mengungkap penyebab banyaknya kasus keracunan massal pada program MBG.

Ia menyebut kasus serupa tidak hanya terjadi pada MBG, melainkan bisa disebabkan oleh berbagai faktor kontaminasi makanan.

Prof Tjandra menjelaskan, menurut standar WHO ada lima hal utama yang dapat dideteksi di laboratorium untuk menilai kasus keracunan makanan.

KERACUNAN MBG - Ratusan siswa SD, SMP dan SMA di Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) Rabu (17/9/2025).
KERACUNAN MBG - Ratusan siswa SD, SMP dan SMA di Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) Rabu (17/9/2025). (Tribun-Sulteng/HO)


Pemeriksaan ini juga perlu dilakukan pada sampel makanan dari kasus MBG.

 

“Lima hal tersebut meliputi keberadaan bakteri Salmonella, Campylobacter, dan Escherichia coli. Selain itu, perlu diperiksa juga kemungkinan kontaminasi Listeria serta Vibrio cholerae,” terang Tjandra dalam keterangan tertulis, Minggu (28/9/2025) malam.

Listeria, jelasnya, merupakan bakteri Listeria monocytogenes yang dapat menyebabkan penyakit listeriosis.

Infeksi ini biasanya ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi seperti daging olahan, ikan asap, atau produk susu yang tidak dipasteurisasi.

Penyakit ini bisa berbahaya, terutama bagi wanita hamil, bayi baru lahir, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. 

Sementara vibrio cholerae adalah bakteri yang menyebabkan penyakit kolera, suatu infeksi usus yang ditandai dengan diare berair dan muntah-muntah yang dapat menyebabkan dehidrasi parah hingga mengancam jiwa.

Penularan terjadi melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri kolera. 

Ada virus yang disebut WHO sebagai jenis norovirus dan virus hepatitis A. 

Keberadaan parasit seperti cacing trematoda dan cacing pita seperti ekinokokus maenia taenia.

Prion sebagai pemicu keracunan makanan. Prion adalah bahan infeksi yang terdiri dari protein contohnya adalah Bovine Spongiform encephalopathy atau BSE. 

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved