Berita Nasional

Isi Pidato Netanyahu di Sidang PBB, Singgung Prabowo dan Indonesia, Sempat 'Jualan' Teknologi Israel

Netanyanhu tak segan-segan mengutip pidato Prabowo dan menyampaikan apa yang diharapkan untuk perdamaian.

Kolase foto Youtube United Nations/Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden/istimewa
BEDA RESPONS DI PBB - Kolase foto Presiden RI Prabowo Subianto, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, saat pidato di PBB, JUmat (26/9/2025). Di tengah sorotan dunia di Sidang Umum PBB ke-80, dua pidato pemimpin dari belahan berbeda menghadirkan kontras emosional yang mencuat. 

"Para pahlawan pemberani kami, ini Perdana Menteri Netanyahu berbicara kepada Anda secara langsung dari PBB. Kami tidak melupakan Anda, bahkan sedetik pun. Rakyat Israel bersama Anda. Kami tidak akan gentar dan tidak akan berhenti sampai membawa Anda semua pulang," ucap Netanyahu.

Aksi walkout massal itu terjadi di tengah pembahasan intensif PBB mengenai langkah mengakhiri perang di Gaza yang hampir memasuki tahun kedua.

Lebih dari 150 negara, termasuk Perancis, telah mengakui Palestina sebagai negara dan mendorong solusi dua negara. Namun Netanyahu menegaskan hal itu tidak akan terjadi.

"Negara Palestina tidak akan didirikan di sebelah barat Sungai Yordan," tegasnya.

Sehari sebelumnya, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas berpidato secara virtual di hadapan Majelis Umum PBB.

Berbeda dengan Netanyahu, Pidato tersebut disambut tepuk tangan meriah dengan ruangan penuh. Abbas tidak bisa hadir langsung karena visanya ditolak pemerintah AS dengan alasan mendukung terorisme.

Di sisi lain, Hamas menilai walkout delegasi PBB menjadi bukti isolasi Israel di kancah internasional, sebagaimana dilansir CNN.

"Interupsi pidato Netanyahu adalah salah satu manifestasi isolasi Israel dan hasil dari perang genosida," kata Taher Al-Nunu, penasihat media dari biro politik Hamas, dalam pernyataan resminya.

Dia juga mengkritik keputusan Israel menyiarkan pidato Netanyahu melalui pengeras suara di perbatasan Gaza. Menurutnya, hal itu mencerminkan sifat sadis Netanyahu.

"Negara Palestina akan berdiri dengan kehendak rakyat Palestina, Arab, dan internasional, terlepas dari penolakan Netanyahu," ujarnya.

Sementara itu, Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan kepada CNN bahwa penyiaran pidato Netanyahu merupakan bagian dari upaya diplomasi publik.

Artikel sudah tayang di Kompas.com

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved