Berita Viral

LIVE Sidang Majelis Umum PBB ke-80: Pidato Presiden RI Prabowo Subianto

New York menjadi pusat diplomasi dunia saat Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) ke-80 dibuka.

Editor: AbdiTumanggor
Tangkapan Layar Youtube
Presiden Prabowo di Panggung Dunia: Pidato Perdana di Sidang Umum PBB dan Seruan untuk Perdamaian. Sidang Majelis Umum PBB, Selasa (23/9/2025) WIB. (Tangkapan Layar Youtube) 

Presiden Prabowo di Panggung Dunia: Pidato Perdana di Sidang Umum PBB dan Seruan untuk Perdamaian

TRIBUN-MEDAN.Com - Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) ke-80 menjadi panggung penting bagi para pemimpin dunia untuk menyuarakan harapan dan strategi menghadapi krisis global.

Di tengah sorotan terhadap konflik Palestina-Israel, perubahan iklim, dan tata kelola global, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tampil sebagai pembicara ketiga dalam Debat Umum tahunan, menyampaikan pidato perdananya di forum tertinggi diplomasi internasional.

Pidato Prabowo yang dijadwalkan berlangsung selama 15 menit, mengikuti Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, diperkirakan akan menyoroti urgensi multilateralisme sebagai jalan menuju perdamaian dunia.

Di tengah turbulensi geopolitik, pidato Presiden RI Prabowo Subianto menjadi simbol harapan baru dari Asia Tenggara untuk dunia yang lebih adil dan damai.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Vahd Nabyl Achmad Mulachela, mengungkapkan bahwa semangat inklusivitas dan dorongan terhadap kemerdekaan Palestina menjadi bagian dari kisi-kisi pidato Presiden.

Sidang tahun ini menandai peringatan 80 tahun berdirinya PBB, sebuah momentum reflektif yang dibuka dengan serangkaian acara penting pada 22 September, termasuk Momen SDG, peringatan 30 tahun Konferensi Dunia Beijing tentang Perempuan, dan konferensi internasional mengenai solusi dua negara untuk Palestina.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan pidato dalam pertemuan tingkat tinggi Majelis Umum PBB untuk memperingati ulang tahun ke-80 PBB di Markas Besar PBB di New York City pada Selasa, 22 September 2025. (Foto Tangkapan Layar Youtube)
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan pidato dalam pertemuan tingkat tinggi Majelis Umum PBB untuk memperingati ulang tahun ke-80 PBB di Markas Besar PBB di New York City pada Selasa, 22 September 2025. (Foto Tangkapan Layar Youtube)

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyerukan agar pekan ini menjadi "pekan solusi" untuk konflik di Gaza, Ukraina, Sudan, dan kawasan lain.

Pengakuan terhadap Negara Palestina menjadi isu sentral, dengan Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal menyatakan dukungan resmi.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menanggapi dengan penolakan keras, menegaskan bahwa tidak akan ada negara Palestina di sebelah barat Sungai Yordan.

Para pakar Tiongkok menilai bahwa sikap Israel bertentangan dengan konsensus internasional dan memperlihatkan defisit dalam tata kelola global.

Tiongkok, melalui Perdana Menteri Li Qiang, turut aktif dalam sidang ini dengan membawa Inisiatif Tata Kelola Global (GGI) dan menghadiri berbagai pertemuan bilateral serta multilateral.

Presiden Xi Jinping sebelumnya telah mengusulkan GGI dalam forum Shanghai Cooperation Organization Plus di Tianjin.

Dilansir dari The New York Times, tema tahun ini, “Lebih baik bersama: 80 tahun dan lebih untuk perdamaian, pembangunan, dan hak asasi manusia,” menjadi pengingat akan misi awal PBB dan seruan untuk solidaritas global.

Sepanjang pekan, sidang PBB diwarnai oleh berbagai agenda tematik:

  • Selasa, 23 September: Debat Umum dimulai, dengan pidato dari Presiden Brasil, AS, Indonesia, Turki, Yordania, Qatar, Mesir, Prancis, Polandia, dan Meksiko.
  • Rabu, 24 September: KTT Iklim dan pidato dari Presiden Ukraina, Iran, dan Suriah.
  • Kamis, 25 September: Dialog Global tentang Tata Kelola AI, isu kesehatan mental dan penyakit tidak menular, serta partisipasi virtual Palestina.
  • Jumat, 26 September: Pidato dari PM Israel, Tiongkok, Inggris, India, dan perwakilan Nepal.
  • Sabtu, 27 September: Pidato dari Kanada, Rusia, dan Venezuela.
  • Senin, 29 September: Penutupan oleh perwakilan Afghanistan dan Sudan Selatan.
  • Uni Eropa juga memainkan peran penting, dengan Presiden Dewan Eropa António Costa menyampaikan pernyataan pada 25 September dan Komisaris UE berpartisipasi dalam diskusi iklim dan pembiayaan pembangunan.
  • Prancis menjadi ketua bersama konferensi Palestina, menegaskan komitmen Eropa terhadap solusi dua negara.

Peristiwa Penting di Sidang Majelis Umum PBB:

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved