PENYEBAB Ratusan Orang Geruduk Markas Brimob SBT Maluku, Diduga Akibat Belasan Brimob Keroyok Warga

TRIBUN-MEDAN.com - Ratusan warga geruduk markas Brimob di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Senin (22/9/2025). 

Ratusan orang ini marah lantaran belasan anggota Brimob menganiaya warga bernama Abdul Haji Rumaday. 

Mereka menuntut agar para pelaku penganiayaan muncul. 

Berdasarkan keterangan mereka, penganiayaan ini bermula dari pesta miras yang diduga dilakukan oleh para anggota Brimob pada Sabtu malam (20/9/2025) di kawasan Lumba-Lumba.

Menurut pengakuan Jamina Rumadedey (26), istri korban, insiden bermula saat suaminya, yang juga merupakan Kepala Pemuda, menegur sejumlah oknum Brimob yang sedang mengonsumsi minuman keras.

Tak terima ditegur, seorang oknum mencekik leher Abdul hingga memerah.

Abdul yang berusaha membela diri lantas mendorong oknum tersebut.

"Waktu malam pesta itu, Brimob ini ada mabuk, mereka pukul salah satu tetangga, terus suami saya ini Kepala Pemuda, dia masuk bela, tapi anggota Brimob ini maki... Brimob cekik dia sampai lehernya merah karena anggota Brimob ini tidak mau lepas tangan," jelas Jamina.

Baca juga: ANAK Walikota Prabumulih Pindah Sekolah Setelah Ayahnya Terbukti Bohong Alasan Copot Kepsek Roni

Baca juga: DAFTAR Lengkap 33 Nama Warga Sihaporas yang Luka-luka, Bakumsu Kutuk Serangan PT TPL

Baca juga: TERJADI LAGI Keracunan Massal MBG, 75 Pelajar di Bandung Muntah dan Demam, Diduga Daging Ayam Basi

Melihat pemimpin mereka diserang, beberapa pemuda lain ikut membantu Abdul dan membalas memukuli oknum Brimob tersebut.

Masalah ini sempat dilaporkan ke Polres SBT pada Minggu siang (21/9/2025).

Abdul bahkan telah berkoordinasi dengan Wakapolres untuk pertemuan setelah makan siang.

Namun, sebelum pertemuan itu terjadi, sebelas oknum Brimob dengan pakaian preman mendatangi rumah Abdul.

Tanpa basa-basi, mereka langsung melancarkan aksi kekerasan.

Mirisnya, tidak hanya Abdul, istri, anak-anak, dan anggota keluarganya yang lain turut menjadi korban.

Saat aksi protes, Abdul Haji Rumaday yang wajahnya masih penuh luka, ikut berada di tengah kerumunan.