Gerhana Matahari Sebagian
Daftar Wilayah yang Bisa Menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian Minggu 21 September 2025
Fenomena alam gerhana matahari sebagian akan terjadi pada 21 September 2025. Ini daftar wilayah yang bisa melihatnya.
Bayangan ini terdiri dari tiga bagian: umbra (bagian bayangan paling gelap), penumbra (bagian bayangan yang lebih terang), dan antumbra (bagian terang lanjutan dari umbra).
Baca juga: Pentingnya Membaca Sholawat Nabi Muhammad S.A.W dalam Kehidupan Menurut Ustaz Abdul Somad
Daerah yang berada di dalam bayangan umbra akan menyaksikan gerhana matahari total, di mana piringan Matahari tertutup seluruhnya oleh Bulan.
Proses ini terjadi pada saat fase bulan baru dan bisa berlangsung beberapa menit hingga jam, dengan bayangan Bulan bergerak dari barat ke timur di permukaan Bumi akibat rotasi Bumi dan revolusi Bulan.
Gerhana matahari dapat berupa gerhana total, sebagian, atau cincin, tergantung posisi Bulan dan jaraknya terhadap Bumi serta Matahari.
Saat gerhana total, langit menjadi gelap sejenak karena seluruh piringan Matahari tertutup.
Gerhana ini biasanya terjadi setiap 18 bulan sekali dengan jalur sempit yang dilewati bayangan umbra di permukaan Bumi.
Baca juga: 4 Sholawat Penarik Rezeki yang Dapat Diamalkan Selepas Salat
Salat Kusuf
Saat gerhana matahari terjadi, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan salat sunnah Kusuf.
Salat Kusuf sendiri hukumnya adalah sunah muakkadah, yaitu sunah yang sangat dianjurkan.
Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk melakukan salat, berdoa, beristigfar, dan bersedekah saat melihat gerhana. Tujuannya adalah untuk mengingat kebesaran Allah SWT dan menjauhkan diri dari keyakinan-keyakinan tahayul yang menganggap gerhana sebagai pertanda buruk.
Baca juga: Bacaan Ayat Seribu Dinar Arab, Latin dan Terjemahan, Amalan Doa Untuk Rezeki
Dari al-Mughirah Ibn Syu‘bah r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata:
Terjadi gerhana matahari pada hari meninggalnya Ibrahim. Lalu ada orang yang mengatakan terjadinya gerhana itu karena meninggalnya Ibrahim. Maka Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua dari tanda-tanda kebesaran Allah. Keduanya tidak gerhana karena mati atau hidupnya seseorang. Apabila kamu melihat hal itu, maka berdoalah kepada Allah dan kerjakan salat sampai matahari itu terang (selesai gerhana)
Dasar syar‘i shalat gerhana matahari dan gerhana bulan ditunjukkan oleh sejumlah hadis, antara lain,
عن عَائِشَةَ أَنَّ الشَّمْسَ خَسَفَتْ على عَهْدِ رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَبَعَثَ مُنَادِيًا الصَّلاَةَ جَامِعَةً فَتَقَدَّمَ فَصَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ في رَكْعَتَيْنِ وَأَرْبَعِ سَجَدَاتٍ [رواه البخاري واللفظ له ، ومسلم ، وأحمد
Artinya: Dari Aisyah (diriwayatkan) bahwa pernah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah saw, maka ia lalu menyuruh orang menyerukan “ash-shalatu jami‘ah”. Kemudian beliau maju, lalu mengerjakan salat empat kali rukuk dalam dua rakaat dan empat kali sujud [HR al-Bukhari, Muslim dan Ahmad].
Baca juga: Amalan-amalan di Momen Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan 20 Agustus 2025
عن أبي مَسْعُودٍ قال قال النبي صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ من الناس وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ من آيَاتِ اللَّهِ فإذا رَأَيْتُمُوهُمَا فَقُومُوا فَصَلُّوا [رواه البخاري ومسلم
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/fenomena-gerhana-matahari-sebagian.jpg)