Berita Nasional

Klarifikasi Istana Jawab Isu Pergantian Kapolri Dinilai Penting Untuk Redam Spekulasi

Ia menyebut isu liar seperti ini bisa menciptakan delegitimasi dan mengganggu stabilitas nasional.

KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA
PRABOWO TAHU DALANGNYA - Presiden Prabowo Subianto saat ditemui di RS Polri, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025). Ia mengaku sudah menerima laporan soal dalang di balik kerusuhan yang terjadi di antara gelombang demonstrasi pada akhir Agustus 2025. 

Isu pergantian Kapolri mencuat setelah gelombang demonstrasi pada akhir Agustus hingga awal September 2025 yang menewaskan sedikitnya 10 orang. Salah satu insiden yang memicu kemarahan publik adalah tewasnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang tertabrak kendaraan taktis Brimob.

Meski Istana dan DPR telah membantah adanya surpres, publik masih menunggu kepastian langsung dari Presiden Prabowo.

4 Komjen Diisukan Masuk Bursa Calon Kapolri

Isu pergantian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo semakin santer terdengar.

Sejumlah nama perwira tinggi Polri berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen Pol) mencuat sebagai kandidat kuat.

Komjen Pol berada di atas Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) dan di bawah Jenderal Polisi (Jenderal Pol).

Pangkat ini dilambangkan dengan tiga bintang emas di pundak

Isu pergantian Kapolri ini memicu pertanyaan besar, siapa yang akan dipilih Presiden Prabowo Subianto dan seberapa jauh komitmennya untuk mereformasi institusi Polri?

Setidaknya ada empat jenderal bintang tiga yang dikabarkan masuk bursa calon Kapolri.

Mereka adalah Komjen Dedi Prasetyo (Wakapolri), Komjen Suyudi Ario Seto (Kepala BNN), Komjen Syahardiantono (Kabareskrim), dan Komjen Rudy Heriyanto Adi Nugroho (Sekjen KKP).

Keempatnya dikenal memiliki rekam jejak dan keahlian yang beragam.

Pentingnya Sistem dan Revisi UU Polri

Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, berpendapat bahwa persoalan penggantian Kapolri bukan lagi soal siapa sosoknya, melainkan tentang komitmen untuk melakukan reformasi Polri secara menyeluruh.

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) adalah sebuah lembaga kajian independen di Indonesia yang fokus pada isu-isu pertahanan, keamanan, dan strategi nasional.

Lembaga ini dikenal karena analisisnya yang tajam dan kritis terhadap kebijakan pemerintah, khususnya di sektor pertahanan dan keamanan.

Menurut Bambang Rukminto, memilih Kapolri saja tidak cukup jika tidak disertai dengan perbaikan sistem.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved