Berita Viral

SOSOK Jonif Sianturi: Pengabdian Tanpa Batas Menjaga Hutan Kalimantan

Jonif Ronald Sianturi adalah sosok polisi hutan (polhut) yang telah mengabdikan dirinya selama 26 tahun untuk menjaga kelestarian hutan Kalimantan.

Editor: AbdiTumanggor
Tangkapan Layar Instagram Jonif Ronald Sianturi
Jonif Ronald Sianturi adalah sosok polisi hutan (polhut) yang telah mengabdikan dirinya selama 26 tahun untuk menjaga kelestarian hutan Kalimantan. (Tangkapan Layar Instagram Jonif Ronald Sianturi) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Jonif Ronald Sianturi adalah sosok polisi hutan (polhut) yang telah mengabdikan dirinya selama 26 tahun untuk menjaga kelestarian hutan Kalimantan.

Bertugas di Balai Penegakan Hukum (Gakum) Wilayah III Pontianak, Kalimantan Barat, Jonif Sianturi dikenal sebagai figur tangguh yang tak kenal lelah menghadapi berbagai tantangan di lapangan.

Dalam menjalankan tugasnya, Jonif kerap menghadapi medan berat, akses sulit, dan keterbatasan sarana.

Ia selalu menekankan pentingnya perencanaan matang sebelum melakukan operasi.

Salah satu pengalaman paling berkesan adalah operasi penindakan pertambangan emas tanpa izin (PETI) di kawasan konservasi Kalbar, yang memerlukan perjalanan lima hari dan mengakibatkan tim operasi terserang malaria tropika.

Selain itu, Jonif juga pernah tergabung dalam operasi peredaran satwa liar dilindungi.

Ia berhasil mengamankan hampir 350 kg sisik trenggiling dan menangkap dua pelaku, menjadikannya barang bukti terbesar yang pernah ditangani di Kalbar.

Motivasi utama Jonif Sianturi dalam menjalankan tugasnya adalah kecintaan mendalam terhadap alam.

Ia menyaksikan keindahan dan kerusakan hutan, yang membuatnya semakin sadar akan pentingnya perlindungan lingkungan.

Atas dedikasinya, Jonif meraih dua penghargaan bergengsi, yaitu: Polhut Teladan Nasional 2024 dan Polisus Teladan I Nasional 2025.

Penghargaan ini menjadi bukti pengakuan atas peran penting polhut dalam menjaga hutan Indonesia.

Jonif juga memiliki visi untuk masa depan polhut.

Ia berharap polhut berada di bawah satu kesatuan komando agar koordinasi lebih efektif.

Ia menekankan pentingnya penguatan kapasitas personel, baik teknis seperti penguasaan drone GPS, SIG, investigasi forensik, dan AI, maupun non-teknis seperti negosiasi, mediasi, dan komunikasi.

Menurut Jonif, kolaborasi lintas sektor sangat penting dalam menghadapi kejahatan kehutanan yang terorganisasi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved