SOSOK Syifak Muhammad Yus, Tersangka Dugaan Korupsi Wastafel Disdik Aceh Mangkir Dipanggil Polisi

TRIBUN-MEDAN.COM,- Sosok Syifak Muhammad Yus mendadak trending di mesin pencarian Google.

Usut punya usut, Syifak Muhammad Yus ini dikenal sebagai aktivis.

Namun sekarang ia tersandung dugaan korupsi pengadaan tempat cuci tangan (wastafel) di Dinas Pendidikan Aceh tahun 2020.

Dalam perkara ini, Syifak Muhammad Yus telah dijadikan tersangka oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Aceh.

Baca juga: SOSOK Adela Kanasya Adies, Dokter yang Kabarnya Jadi Pengganti Adies Kadir

Namun, Syifak Muhammad Yus belum ditahan.

Polisi mengaku, pihaknya sudah memanggil Syifak Muhammad Yus.

Tapi yang bersangkutan mangkir dari panggilan penyidik dengan dalih ada pelatihan dari Partai Gerindra.

"Yang bersangkutan tidak hadir dengan memohon penundaan secara tertulis karena masih ada kegiatan selaku ketua panitia project officer pelatihan dan pendidikan Papera (Pedagang Pejuang Indonesia) dari Partai Gerindra,” kata Dirreskrimsus Polda Aceh, Kombes Zulhir Destrian, Ranbu (3/9/2025) dikutip dari Serambinews.com.

Zulhir mengatakan, surat pemanggilan sudah dilayangkan sejak tanggal 26 Agustus 2025 kemarin.

Baca juga: Profil dan Biodata Adelin Lis, Terpidana Pembalakan Liar yang Hartanya Disita Kejati Sumut

Rencananya, Syifak akan diperiksa dan dimintai keterangannya pada 1 September 2025.

Soal status tersangka yang disandang oleh Syifak Muhammad Yus, Kombes Zulhir mengatakan sebenarnya penetapan status tersangka terhadap keluarga politisi di Aceh itu sudah dilakukan sejak 23 April 2025 lalu.

Namun baru kali ini Syifak Muhammad Yus dipanggil untuk diperiksa sebagai tersangka. 

“Saat ini sedang dalam proses pemeriksaan dan melengkapi berkas perkara yang akan dikirimkan secara bersamaan kepada JPU Kejati,” kata Zulhir.

Baca juga: Profil Delpedro Marhaen, Direktur Eksekutif Lokataru Dikabarkan Ditangkap Paksa Polda Metro Jaya

Sosok Syifak Muhammad Yus

Syifak Muhammad Yus adalah seorang profesional yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Indeks Data Nasional dan Koordinator Nasional Formasi Indonesia Moeda.

Ia memiliki latar belakang pendidikan di UIN-IIUM Aceh dan berkarier di bidang riset politik, konsultasi, dan pendampingan pemenangan politik di Indonesia melalui lembaga Indeks Data Nasional yang didirikannya.