FAKTA-FAKTA Kasus Delpedro Marhaen dan Demonstrasi Ricuh

Fakta-Fakta Kasus Delpedro Marhaen dan Demonstrasi Ricuh:

- Delpedro Marhaen (DMR), Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, ditangkap oleh Polda Metro Jaya atas dugaan penghasutan massa untuk melakukan tindakan anarkis.

- DMR diduga mengelola akun media sosial Lokataru Foundation yang berkolaborasi dengan akun Blok Politik Pelajar (BPP), yang terhubung dengan akun ekstrem berisi ajakan pengrusakan dan kekerasan.

- Polisi menemukan nomor aduan yang diposting oleh akun BPP berasal dari staf yayasan yang dipimpin DMR, bernama Muzaffar Salim.

- DMR diduga menghasut anak di bawah umur untuk melakukan tindakan pidana dan menyebarkan informasi bohong yang menimbulkan keresahan.

- DMR dijerat dengan Pasal 160 KUHP, Pasal 45A ayat (3) junto Pasal 28 ayat (3) UU ITE, dan Pasal 76H junto Pasal 15 junto Pasal 87 UU Perlindungan Anak.

- Lokataru Foundation menyebut penangkapan DMR sebagai bentuk kriminalisasi terhadap warga sipil dan menuntut pembebasan tanpa syarat.

- Delpedro Marhaen memiliki latar belakang sebagai peneliti dan aktivis HAM, serta menjabat sebagai Direktur Lokataru Foundation sejak 2024.

- Demonstrasi ricuh dipicu oleh kematian Affan Kurniawan yang dilindas rantis Brimob di Pejompongan, Jakarta Pusat, pada 28 Agustus 2025.

- Presiden Prabowo Subianto menyatakan kecewa dan meminta pelaku dihukum sekeras-kerasnya. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf dan berjanji mengusut kasus secara transparan.

- Sebanyak 3.195 orang ditangkap dalam demonstrasi di 15 Polda, dengan 2.753 orang masih diperiksa dan 387 orang dipulangkan.

- Polda Metro Jaya menetapkan 38 tersangka, sementara Polda Jawa Timur menetapkan 55 tersangka.

- Sebanyak 31 anggota polisi terluka dalam demonstrasi dan dirawat di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

- Jumlah polisi di Indonesia pada 2024 tercatat sebanyak 464.248 orang, meningkat dari tahun sebelumnya.

Jumlah yang Ditangkap dan Tersangka Demo Kericuhan di Wilayah Indonesia: