Berita Nasional
Reaksi Ferry Irwandi Soal Pemerintah Fokus Kejar Aktor Demo DPR hingga Gas Air Mata Masuk Kampus
Ia juga menekankan demonstrasi besar-besaran tidak akan terjadi jika pemerintah menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik.
TRIBUN-MEDAN.com - Ferry Irwandi yang merupakan aktivis dan pegiat sosial media angkat bicara perihal langkah yang diambil oleh Pemerintah.
Mantan pegawai Kementerian Keuangan itu menilai bahwa Pemerintah saat ini hanya berfokus untuk memburu aktor atau dalang dibalik aksi demonstrasi yang berujung pada tindakan anarkis di sejumlah daerah di Indonesia, alih-alih membereskan permasalahan yang menjadi penyebab aksi massa.
“Pemerintah cuma fokus membahas sosok aktor di balik demo di sejumlah daerah, bukan menyelidiki penyebab aksi pergerakan massa,” kata Ferry, dikutip dari Wartakotalive.com pada Rabu (3/9/2025).
Ia juga menekankan demonstrasi besar-besaran tidak akan terjadi jika pemerintah menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik.
"Kalau kita bicara silogisme, semua pihak bisa, semua kemungkinan bisa. Tapi kalau pemerintahnya berjalan dengan baik, ini semua gak akan terjadi," sambungnya.
Ferry juga menganggap Pemerintah keliru dalam mengindentifikasi inti masalah dari kericuhan yang terjadi.
Dia pun menyinggung soal tunjangan anggota DPR yang naik di tengah kesulitan masyarakat mencari pekerjaan.
"Identify problemnya bukan kausalitas dari situ, kenapa anggota DPR merespons seperti itu? Kenapa aparat represif? Kenapa kebijakan publik seperti ini? Kenapa ketika daya beli menurun, orang-orang sulit mencari pekerjaan, anggota DPR harus naik tunjangannya?" tutur Ferry.
Selain itu, Ferry juga mengungkapkan analisisnya terkait aksi massa yang belakangan berakhir ricuh.
Menurutnya, terdapat dua faktor utama yang memicu kondisi tersebut, yaitu tindakan aparat di lapangan dan perilaku massa.
"Kalau kita bicara penyebab, ada dua hal. Pertama tindakan aparat, kedua perilaku massa. Ini yang harus kita baca secara hati-hati,” kata Ferry.
Ferry menegaskan, rentetan aksi yang terjadi sejak 25 Agustus telah menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit.
“Sejak tanggal 25 sampai sekarang, ada sembilan orang meninggal. Itu bukan sekadar angka, itu nyawa manusia. Ada luka yang tidak akan pernah hilang bagi keluarga mereka,” katanya.
Sesalkan Penembakan Gas Air Mata di Lingkungan Kampus
Ia pun juga menyayangkan sikap aparat kepolisian yang menembakkan gas air mata di lingkungan kampus.
Menurut Ferry, tindakan itu jelas keliru.
| Komjen Eddy Hartono Sebut Pelaku Ledakan Bom di SMAN 72 Jakarta Terafiliasi True Crime Community |
|
|---|
| Amnesty Internasional Desak Batalkan RKUHAP yang Disahkan DPR, Minim Transparansi Partisipasi Publik |
|
|---|
| SAH! DPR RI Setujui RKUHAP Menjadi Undang-Undang, Berikut 14 Poin Substansinya |
|
|---|
| Rendahkan Profesi Ahli Gizi, Wakil Ketua DPR RI Cucun Tuding Anak Muda Arogan: Masih Sebatas Wacana |
|
|---|
| SOSOK dan Harta Kekayaan Rospita Vici Paulyn, Ketua Sidang KIP Ijazah Jokowi, Cecar UGM soal Berkas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ferry-Irwandi.jpg)