ALASAN Polisi Tangkap Delpedro Marhaen Pegiat HAM dan Direktur Lokataru Foundation: Menghasut

Delpedro Marhaen dikenal sebagai Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, lembaga yang bergerak di bidang advokasi hak asasi manusia (HAM) di Indonesia.

Ia juga tercatat sebagai peneliti di Haris Azhar Law Office.

Dari sisi akademik, Delpedro menempuh pendidikan Magister Ilmu Politik di UPN Veteran Jakarta serta Magister Hukum di Universitas Tarumanagara.

Ia sebelumnya menyelesaikan studi Sarjana Hukum di Universitas Tarumanagara dengan raihan IPK 3,48.

Kariernya banyak dihabiskan di dunia advokasi dan penelitian.

Delpedro pernah menjadi peneliti di berbagai organisasi HAM dan media, termasuk KontraS dan BandungBergerak.id.

Ia dikenal aktif menyuarakan isu demokrasi, kebebasan sipil, hingga politik, serta terlibat langsung dalam berbagai aksi protes dan advokasi.

Pada Agustus 2024, Delpedro sempat ditangkap aparat kepolisian saat menggelar aksi di depan DPR RI.

Ia bersama sejumlah aktivis menolak langkah DPR yang mendorong revisi Undang-Undang Pilkada.

Aksi tersebut dipicu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 dan Nomor 70/PUU-XXII/2024 yang mengatur soal threshold pencalonan kepala daerah dan batas usia minimal calon kepala daerah.

Putusan MK tersebut praktis menggugurkan peluang Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo, untuk maju sebagai calon wakil gubernur.

Dalam aksi itu, Delpedro bersama Asisten LBH Jakarta, Iqbal Ramadhan, ditangkap polisi di sekitar Gerbang Pancasila, belakang Gedung DPR RI, sekitar pukul 16.40 WIB.

Gerbang tersebut sebelumnya sempat dijebol massa aksi.

Saat diamankan, Delpedro dilaporkan mengalami luka dan diduga sempat mendapatkan perlakuan kasar.

Biodata Singkat Delpedro Marhaen