Berita Viral
BOCAH yang Jarah Jam Tangan Mewah Ahmad Sahroni Dimarahi Ibunya, Orangtua Serahkan ke Pak RT
Jam tangan Ahmad Sahroni telah dikembalikan, Minggu (31/8/2025) sore. Jam tangan merek Richard Mille seharga Rp 11 miliar
TRIBUN-MEDAN.com - Jam tangan Ahmad Sahroni telah dikembalikan, Minggu (31/8/2025) sore. Jam tangan merek Richard Mille seharga Rp 11 miliar itu sempat dijarah oleh seorang bocah pada Sabtu (30/8/2025).
Bocah itu dengan santai memamerkan jam tangan Ahmad Sahroni setelah ikut menjarah rumah Ahmad Sahroni di RT 006/004 Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Sabtu sore.
Namun dia tak menyangka bahwa identitasnya sudah direkam oleh polisi.
Akibatnya, tak pakai lama, bocah bersama keluarganya mengembalikan jam tangan Ahmad Sahroni itu.
Sementara itu, rumah remaja itu, telah didatangi oleh pihak Ketua RT dan RW setempat, sebagaimana dilihat Tribunnews dari unggahan Instagram @jakut24jam.
Orang tua dari bocah tersebut, telah mengembalikan jam tangan milik Ahmad Sahroni kepada pihak Ketua RT dan RW.
"Proses pengembalian jam mewah Ahmad Sahroni yang bernilai 11 M yang sempat dijarah warga, dikembalikan melalui Bapak Imammudin dan didampingi Ketua RW dan RT," tulis keterangan unggahan itu, dikutip Tribunnews, Senin (1/92025).
Ibunda bocah itu mengaku telah memberi tahu anaknya bahwa jam tangan tersebut, adalah milik Ahmad Sahroni dan harus dikembalikan.
"Saya juga udah bilang sama dia, 'kak ini jam bukan hak kita, kita pulangin, tadi udah ketemu Pak R, Pak RW, ini memang bukan hak kita'," kata ibu tersebut.
Baca juga: Aksi Solidaritas, Pemko Berbagi Ribuan Makanan ke Ojol dan Masyarakat
Baca juga: Hujan Deras, Mahasiswa se-Sumut Tetap Lanjut Unjuk Rasa ke DPRD Sumut
Baca juga: KAESANG Sebut Ada Pihak yang Ingin Benturkan Jokowi dengan Prabowo: Ada yang Ingin Perpecahan
Ia sendiri bingung bagaimana cara mengenakan jam tangan seharga Rp11,7 miliar itu.
"Saya waktu pegang jam ini aja saya bingung pakainya gimana ini, namanya juga orang susah," tuturnya.
Berbagai barang berharga di dalam rumah Ahmad Sahroni lenyap setelah dijarah massa.
Ada seorang warga yang mendapat jam tangan, tas merek Hermes hingga Louis Vuitton atau LV.
Warga juga menjarah sebuah piano besar dari dalam rumah Ahmad Sahroni.
Selain itu, action figure Iron Man hingga Spider-Man seukuran manusia turut diambil.
Tak berhenti di situ, warga juga mengambil ijazah, sertifikat tanah, dan SKCK milik Ahmad Sahroni.
Barang berharga lain yang berhasil dijarah warga di antaranya yakni figurine F1, TV, Macbook, sepatu Air Jordan, PS 5, sebuah brankas, hingga kulkas.
Wakapolri bakal tindak tegas penjarah
Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo buka suara terkait aksi kerusuhan dan penjarahan di beberapa daerah.
Langkah strategis yang diambil Polri adalah patroli skala besar gabungan TNI-Polri di seluruh Indonesia.
“Perintah Bapak Kapolri, saya instruksikan seluruh Polda dan Polres untuk segera melaksanakan patroli skala besar secara gabungan dengan TNI," kata Dedi Prasetyo, Senin (1/9/2025).
Dedi berujar, operasi patroli skala besar untuk menjamin keamanan masyarakat dari ancaman para perusuh dan pelaku anarkis.
"Kami hadir untuk melindungi setiap jiwa, setiap harta benda, dan setiap fasilitas milik rakyat,” tegas dia.
Komjen Dedi juga menegaskan, tidak ada ruang bagi anarkisme dan vandalisme, termasuk penjarahan rumah pribadi.
"Patroli kami lakukan hingga ke tingkat RT/RW untuk memastikan lingkungan Anda aman."
"Setiap pelaku yang memanfaatkan situasi untuk melakukan kejahatan, seperti penjarahan di rumah pribadi maupun fasilitas umum, akan kami tindak dengan tegas," tegasnya.
Ia mengatakan, pengamanan seluruh Markas Kepolisian dan Asrama Polisi wajib dipertahankan dan diperkuat.
"Jangan sampai simbol negara dan simbol kedaulatan hukum ini disentuh, apalagi didalamnya ada keluarga, tahanan dan barang berbahaya yang tidak boleh jatuh ditangan pelaku kejahatan," paparnya.
Institusi Polri, kata Dedi, merupakan representasi negara dalam menjamin keamanan.
"Kami akan menjaga kewibawaan negara hingga titik darah penghabisan,” tegas Wakapolri melanjutkan perintah Kapolri.
Lebih lanjut, Wakapolri mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi menjaga lingkungan masing-masing.
“Kami tidak bisa bekerja sendirian, kolaborasi TNI, Polri, dengan dukungan penuh pemerintah daerah, tokoh masyarakat, agama, dan pemuda adalah kunci," ucapnya.
Dedi menilai, masyarakat adalah mata dan telinga kepolisian setiap aktivitas mencurigakan dan setiap potensi gangguan laporkan ke Bhabinkamtibmas, Polsek, atau Polres terdekat.
"Komunikasi yang baik antara masyarakat dan aparat akan memutus mata rantai kejahatan dan menciptakan rasa aman yang kita dambakan,” paparnya.
Baca juga: LARAS Demo Unjuk Rasa Dugaan Cawe-cawe Jabatan Inspektorat Medan
Baca juga: Mahasiswa Blokade Jalan Kapten Maulana Lubis, Melanjutkan Aksi ke Gedung DPRD Sumut
(*/tribun-medan.com)
Artikel sudah tayang di tribunnews.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| ALASAN Ning Robwah Anak Kyai Nikah Berambut Merah hingga Diduga Tolak Perjodohan, MUA: Wedding Dream |
|
|---|
| FAKTA BARU Kematian Dosen Untag Kekasih Gelap AKBP Basuki, Polisi Temukan Obat-obatan di Kamar |
|
|---|
| RUMAH Terbakar Akibat Bocah 9 Tahun Lupa Matikan Kompor Saat Masak Mi Instan, Kerugian Rp 400 Juta |
|
|---|
| GURU Bunuh Pedagang Gegara Kesal Ditagih Saldo Tabungan, Cekcok Lantaran Korban Marah Uang Dipakai |
|
|---|
| BUKAN Lebih Ringan, Vonis Vadel Badjideh Lebih Berat Setelah Banding, Kini Jadi 12 Tahun Penjara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Penampakan-Jam-Tangan-Richard-Milledfds.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.