Berita Viral

INI 5 KEJANGGALAN Kematian Diplomat Arya Daru Versi Keluarga, Berharap Kasus Ditangani Mabes Polri

Berikut 5 Kejanggalan Versi Keluarga Atas Kematian Diplomat Arya Daru, Berharap Kasus Ditangani Mabes Polri

Editor: AbdiTumanggor
Kolase Istimewa
KASUS tewasnya diplomat muda kemlu, Arya Daru Pangayunan (ADP) yang jasadnya ditemukan dalam kondisi terlilit lakban kuning di kamar kosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). Foto keluarga membawa foto almarhum Arya Daru Pangayunan, di rumah duka di Jalan Munggur, Bantul, Jogyakarat. (KIRI). Foto ADP semasa hidupnya bersama istri (Kanan) (Kolase Istimewa) 

Berikut 5 Kejanggalan Versi Keluarga Atas Kematian Diplomat Arya Daru, Berharap Kasus Ditangani Mabes Polri

TRIBUN-MEDAN.COM - Kematian diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (ADP), menyisakan duka mendalam dan pertanyaan besar bagi keluarga serta publik. Ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025, ADP meninggalkan jejak misteri yang belum terpecahkan.

Kepolisian Daerah Metro Jaya menyimpulkan bahwa tidak ada indikasi keterlibatan pihak lain dalam kematian ADP. Namun, keluarga menolak kesimpulan tersebut dan menilai masih banyak kejanggalan yang belum terungkap.

Seruan Keluarga untuk Keadilan

Kuasa hukum keluarga, Nicholay Aprilindo, menyampaikan permintaan agar Mabes Polri mengambil alih penanganan kasus ini. Menurutnya, keterlibatan Mabes Polri diperlukan untuk memastikan kepastian hukum dan pemenuhan hak bagi mendiang ADP.

"Kami akan meminta kepada Mabes Polri untuk mengambil alih kasus ini supaya Mabes Polri bisa lebih komprehensif mengungkap misteri kasus ini," ujar Nicholay.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons permintaan tersebut dengan menyatakan bahwa Polri terbuka menerima masukan dan siap melibatkan berbagai pihak untuk memastikan pengungkapan kasus berlangsung transparan.

"Prinsipnya Polri terbuka untuk menerima masukan dari manapun, termasuk melibatkan Mabes Polri dan juga pihak eksternal untuk ikut memberikan pendampingan," kata Sigit.

Lima Kejanggalan Versi Keluarga

Dalam konferensi pers di Yogyakarta pada 23 Agustus 2025, keluarga yang didampingi oleh tim kuasa hukum membeberkan lima kejanggalan yang memperkuat dugaan adanya pihak lain di balik kematian ADP.

Pertama, saat acara pengajian untuk mendiang ADP pada 9 Juli 2025, asisten rumah tangga keluarga menerima amplop cokelat dari pria tak dikenal. Isi amplop tersebut adalah simbol-simbol dari gabus putih berupa bintang, hati, dan bunga kamboja.

Kedua, aktivitas digital almarhum yang mencurigakan. Istri ADP, Meta Ayu, menemukan akun media sosial dan aplikasi perpesanan suaminya sempat aktif setelah dinyatakan meninggal, padahal ponselnya dilaporkan hilang.

Ketiga, Meta Ayu sempat menelpon Polsek Menteng sebanyak tujuh kali pada malam sebelum ADP ditemukan tewas, namun tidak mendapat respons.

Keempat, keterangan penjaga kos yang menyebut istri ADP meminta pergeseran CCTV dibantah keras oleh keluarga.

Kelima, tidak ditemukannya sidik jari di lokasi kejadian, yang menurut kuasa hukum bisa jadi akibat penggunaan teknologi canggih oleh pelaku profesional.

Harapan Terakhir Sang Ayah

Di tengah upaya mencari keadilan, ayah ADP, Subaryono, menyampaikan permohonan tulus kepada Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk membantu mengungkap misteri kematian putranya.

"Kami memohon kepada yang terhormat presiden Republik Indonesia, yang terhormat bapak Prabowo Subianto, kami mohon dengan rendah hati dan kami mohon setulus-tulusnya," ucap Subaryono dengan suara bergetar.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved