Berita Medan
Macet Mengular di Tengah Banjir Marelan Raya, Drainase Tertutup Ruko Jadi Biangnya
Mobil-mobil sulit melaju, sementara pengendara sepeda motor tampak nekat menerobos air dengan kaki terendam.
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Hujan hanya sebentar, tapi dampaknya panjang.
Jalan Marelan Raya, khususnya di kawasan Pasar 1 hingga Pasar 5 Marelan kembali digenangi air banjir, hingga Senin sore 16.30 WIB (20/10/2025).
Tak hanya banjir, kemacetan parah, mengular jadi dampak kondisi Marelan.
Kondisi yang sangat jauh untuk disebut kota metropolitan.
Deretan kendaraan terjebak di tengah genangan.
Mobil-mobil sulit melaju, sementara pengendara sepeda motor tampak nekat menerobos air dengan kaki terendam.
Di antara mereka, ada pelajar dan pekerja yang hanya bisa pasrah menunggu air surut agar bisa melanjutkan perjalanan.
Bahkan menunggu bantuan, karena motornya mogok.
“Udah kayak langganan tiap hujan. Macetnya bisa sampai ujung ke ujung Marelan. Nggak ada juga petugas yang bantu ngatur lalu lintas,” keluh Ridwan (42), pengendara ojek online yang terjebak hampir satu jam di tengah banjir Marelan pasar 4.
Pantauan di lapangan, tidak tampak satu pun petugas Dinas Perhubungan (Dishub) atau personel Polrestabes Medan yang berjaga untuk mengurai kemacetan.
Arus kendaraan dari arah Medan Labuhan menuju Medan Marelan tersendat parah. Banyak pengendara memilih memutar arah, sementara sebagian lainnya nekat melawan arus demi keluar dari genangan.
Di sisi kiri-kanan jalan, sejumlah rumah dan toko warga tampak terendam.
Warga menyebut air tak kunjung surut karena drainase di sepanjang Jalan Marelan Raya banyak yang tertutup bangunan ruko.
“Dulu parit di sini besar, tapi sekarang ditimbun. Banyak yang bangun ruko di atasnya. Air nggak ada jalan keluar,” ungkap Ibu Nur (50), warga setempat yang rumahnya ikut terendam.
Tak hanya menghambat aktivitas warga, banjir sore itu juga membuat sejumlah pelaku usaha terpaksa menutup toko lebih cepat.
| Gunakan Spanduk, Tim Inafis Evakuasi Mayat Pria Membusuk di Lahan Kosong |
|
|---|
| Wakil Rektor II UDA Medan Divonis Empat Bulan Penjara Buntut Penganiayaan Satpam |
|
|---|
| Anggota DPRD Medan Desak Polisi Investigasi Kasus Pekerja Proyek Tewas 'Ditutupi' |
|
|---|
| Kasus Pekerja Proyek Tewas Ditutupi, Anggota DPRD Medan Desak Polisi Investigasi |
|
|---|
| CIRI-CIRI Mayat Laki-laki Membusuk di Lahan Kosong, Ada Tato di Kaki Kiri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Banjir-Marelan-Sepanjang-jalan-Marelan-Raya-banjir.jpg)