Medan Terkini

Hujan Sebentar tapi Jalan Marelan Pasar 3 Medan Sudah Banjir, Warga Keluhkan Bangunan Tutup Drainase

Hujan tak sampai satu jam yang mengguyur kawasan Marelan, pagi hingga siang membuat Jalan Marelan Pasar 3 seketika berubah seperti kolam dadakan

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/DEDY KURNIAWAN
BANJIR MARELAN - Diguyur hujan dari pagi hingga siang, Pasar 3 Marelan tenggelam banjir. Sepeda motor dan mobil mogok, Senin (20/10/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Hujan tak sampai satu jam yang mengguyur kawasan Marelan, pagi hingga siang membuat Jalan Marelan Pasar 3, Kota Medan seketika berubah seperti kolam dadakan.

Genangan air mencapai sebetis orang dewasa, membuat kendaraan roda dua dan empat mogok di tengah jalan, Senin (20/10/2025) 

Pantauan di lokasi, air mulai naik menjelang siang setelah hujan dari pagi. Dalam waktu tak hitungan jam, jalan utama Pasar 3 yang biasanya padat oleh kendaraan tiba-tiba lumpuh total. Beberapa pengendara terpaksa mendorong motornya ke pinggir jalan sambil berusaha menepi dari arus air yang mengalir cukup deras.

"Baru hujan sebentar aja udah kayak gini. Ini udah biasa bang, tiap hujan dikit pasti banjir. Drainasenya kayaknya udah nggak berfungsi,” keluh Edi (38), warga sekitar yang setiap hari membuka warung di tepi jalan.

Baca juga: Cemburu Buta Berujung Maut, Pria Ini Tikam Selingkuhan Mantan Istri hingga Tewas

Di sisi lain, sejumlah warga menyebut penyebab utama genangan adalah saluran drainase yang tersumbat dan tertutup bangunan warga.

Beberapa parit terlihat dangkal dan dipenuhi sampah rumah tangga.

“Dulu parit ini dalam, sekarang banyak yang nutup buat bangun rumah dan toko. Air nggak bisa ngalir lagi, ya akhirnya meluap ke jalan,” ujar Siti Aisyah (45), warga yang rumahnya tepat di tepi lokasi banjir.

Kondisi tersebut membuat aktivitas warga terganggu. Banyak pelajar yang terpaksa memutar arah, sementara pedagang kaki lima menutup lapaknya lebih awal karena air sudah merendam kaki mereka.

Baca juga: 20 Hari Berlalu, Jasad WNI Asal Langkat yang meninggal Dunia di Kamboja Belum Tiba di Tanah Air

“Kami berharap Pemko Medan turun langsung ngecek drainase di Marelan ini. Jangan cuma pas banjir besar baru datang. Air kayak gini cepat surut sih, tapi kalau tiap kali hujan begini terus, kan repot juga,” tambah Edi dengan nada kesal.

Hingga sore hari, air masih tergenang di beberapa titik, meski sudah mulai surut perlahan.

Warga berharap pemerintah segera menertibkan bangunan yang menutup saluran air dan memperbaiki sistem drainase di kawasan tersebut agar banjir tak jadi langganan tiap hujan turun.

Persoalan banjir di Kota Medan dinilai tak lagi sekadar akibat hujan deras dan buruknya drainase, tetapi juga karena maraknya bangunan tambahan yang berdiri sampai ke pinggir jalan bahkan menjorok ke saluran Sungai. 

Baca juga: Standar Layanan Diseragamkan, Railink Terapkan Gate Keberangkatan di Tiga Stasiun Tengahan

Ketua Fraksi PAN–Perindo DPRD Kota Medan, Bahrumsyah menilai fenomena ini sudah sangat mengkhawatirkan dan menuntut tindakan cepat dari Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (PKPCKTR) atau Dinas Perkim Kota Medan di Medan Utara. 

"Sekarang hampir semua ruko di Kota Medan menambah bangunan sampai ke pinggir jalan. Dampaknya jelas, berkurangnya daya resap air ke tanah. Ini harus jadi skala prioritas Dinas Perkim untuk ditertibkan, terutama di garis sepadan jalan," tegas Bahrumsyah pada Tribun-Medan.com, Minggu (19/10/2025. 

Menurutnya, kondisi serupa juga terjadi di sepanjang garis sepadan sungai, terutama Sungai Deli dan daerah aliran lainnya. Banyak bangunan yang berdiri di atas jalan speksi atau bahkan sampai ke bibir sungai.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved