Mahasiswa KKN Gelar Pentas Seni, Jadi Wadah Pengenalan Budaya
Kegiatan yang melibatkan anak-anak desa ini berhasil menyedot perhatian masyarakat dan menjadi salah satu puncak acara KKN tahun ini.
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Suasana meriah menyelimuti Lapangan Madrasah Dusun III, Desa Lantasan Lama, Kecamatan Patumbak, saat mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Medan (Unimed) menggelar Pentas Seni.
Kegiatan yang melibatkan anak-anak desa ini berhasil menyedot perhatian masyarakat dan menjadi salah satu puncak acara KKN tahun ini.
Hadir dalam acara tersebut perangkat desa, tokoh masyarakat, hingga warga dari berbagai dusun. Berbagai pertunjukan seni ditampilkan, mulai dari tari tradisional, musik, hingga drama edukatif.
Mahasiswa KKN bekerja sama dengan anak-anak serta remaja desa menampilkan bakat mereka. Alhasil, kegiatan ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga menjadi sarana pengembangan potensi lokal.
Kepala Desa Lantasan Lama dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kontribusi nyata mahasiswa KKN Unimed bagi desanya, khususnya dalam bidang seni, pendidikan, dan sosial.
Baca juga: Tepis Isu Penutupan Wisata Paloh Naga, Mahasiswa KKN UINSU Gelar Seminar UMKM
"Kegiatan ini menjadi bukti bahwa keberadaan mahasiswa KKN membawa energi positif bagi masyarakat. Semoga kebersamaan ini tetap terjalin meski masa KKN telah berakhir,” ujarnya, kepada Tribun Medan, Jumat (26/9).
Sementara itu, Ketua Kelompok KKN, Alan Kibar Manik, menjelaskan bahwa Pentas Seni ini merupakan cara mereka menutup program KKN dengan meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat.
"Kami ingin berbagi kebahagiaan dengan warga. Pentas Seni ini bukan hanya hiburan, tetapi juga bentuk apresiasi kami atas dukungan masyarakat selama kami melaksanakan KKN di Desa Lantasan Lama," katanya.
Bagi mahasiswa, Pentas Seni ini juga menjadi wadah penting untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai budaya kepada generasi muda desa. Dengan melibatkan anak-anak sekolah dasar hingga remaja, mereka berharap muncul kecintaan terhadap seni dan tradisi lokal di tengah derasnya arus globalisasi.
Acara berlangsung hingga malam hari dengan suasana penuh keakraban. Sorak-sorai penonton yang antusias menyaksikan setiap penampilan menjadi bukti nyata keberhasilan kegiatan ini.
"Anak-anak terlihat begitu antusias. Mereka bukan hanya berani tampil, tapi juga bangga menunjukkan bakat yang selama ini terpendam," ungkap seorang mahasiswa KKN.
Warga pun menyambut kegiatan ini dengan semangat luar biasa. Mereka hadir beramai-ramai, memberikan dukungan kepada anak-anak yang tampil. Kehangatan terpancar dari sorakan penonton yang terus memberi semangat sepanjang acara berlangsung.
"Senang sekali ada acara seperti ini. Anak-anak kami jadi berani tampil dan kami pun merasa terhibur," ujar seorang warga dengan wajah semringah.
Meski panggung dan peralatan pendukung terbatas, acara tetap berjalan sukses. Mahasiswa mengakui keterbatasan tersebut, namun berkat kerja sama dengan warga, acara dapat terselenggara meriah.
Baik mahasiswa mau pun masyarakat sama-sama berharap Pentas Seni bisa dijadikan agenda rutin, baik oleh desa mau pun kegiatan KKN di masa mendatang. Selain menumbuhkan keberanian anak-anak, acara ini juga mempererat rasa kebersamaan di tengah masyarakat.
"Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini. Kalau bisa setiap tahun diadakan agar anak-anak punya wadah untuk berkarya," kata salah seorang tokoh masyarakat.
| Polemik Gapura Gedung Sate Rp 3,9 Miliar, Pelestarian Situs Budaya Justru Cuma Rp 156 Juta |
|
|---|
| Jadikan Sumut Aktif Diplomasi Budaya Nasional, Sekolah Diminta Masukkan Mapel Budaya Melayu |
|
|---|
| Sekolah di Sumut Diminta Mengadakan Mapel Budaya Melayu, Wagubsu: untuk Diplomasi Nasional |
|
|---|
| Keroncong Delirama Disambut Antusias dalam Gelaran Tribut Ismail Marzuki FIB USU |
|
|---|
| PSBD VII Resmi Dibuka, Kapolres Batubara Dukung Pelestarian Budaya dan Pesan Jauhi Narkoba |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pentas-Seni-KKN.jpg)