Berita Medan
Ngobrol Buku Hidupkan Sastra Lewat Festival Akhir Pekan di Medan
Sementara pada acara pamungkas, Ziggy akan hadir langsung bersama editornya, Teguh Afandi.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Komunitas Ngobrol Buku kembali menghadirkan ruang apresiasi bagi pecinta literasi lewat Festival Sastra Akhir Pekan.
Selama empat pekan, mulai 20 September hingga 11 Oktober 2025, festival ini akan menyoroti karya-karya penulis Sumatra yang turut memperkaya sastra Indonesia.
Ketua Ngobrol Buku, Eka Dalanta, mengatakan festival ini terlaksana berkat dukungan Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI melalui Program Aktivasi Penguatan Komunitas Sastra.
“Melalui festival ini kami ingin masyarakat Sumut lebih dekat dengan khazanah sastra Indonesia, terbiasa mendiskusikan karya, dan membangun lingkungan yang hidup dengan semangat sastra,” ucapnya di Medan, Kamis (25/9/2025).
Agenda festival membedah empat buku, yakni Dengung Tanah Goyah karya Iyut Fitra, Taksi Malamkarya T. Agus Khaidir, Kebun Jagal karya Putra Hidayatullah, dan Mari Pergi Lebih Jauh karya Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie.
Diskusi dilakukan di sejumlah lokasi: Avros Café Medan (20 September), Kede Buku Obelia Medan (28 September), daring via Instagram @ngobrol.buku (4 Oktober), dan Aula FIB Universitas Sumatera Utara (11 Oktober) pada puncak acara. Setiap pekan, 15 eksemplar buku akan dibagikan gratis kepada peserta diskusi terpilih.
Berbagai pegiat sastra Sumut turut menjadi narasumber, seperti Hasan Al Banna, Dian Purba, Seiska Handayani, Titan Sadewo, hingga Putra Hidayatullah.
Sementara pada acara pamungkas, Ziggy akan hadir langsung bersama editornya, Teguh Afandi.
Selain diskusi buku, festival juga menampilkan alih wahana seni berupa musikalisasi puisi, pembacaan puisi, monolog, hingga pementasan teater.
Sejumlah seniman dan komunitas ikut meramaikan, di antaranya Elisa Nauli, Juhendri Chaniago, AT Arief, Teater O USU, KBSI FIB USU, dan Bunda Djibril.
Festival dimulai Sabtu (20/9/2025) dengan diskusi buku puisi Dengung Tanah Goyah karya Iyut Fitra.
Hasan Al Banna dan Seiska Handayani hadir sebagai narasumber.
Hasan menilai “dengung” merupakan metafora beban hidup manusia, sedangkan “tanah goyah” simbol keguncangan eksistensial.
Seiska menambahkan, puisi dalam buku ini juga menyuarakan harapan di tengah situasi sosial yang tidak menentu.
Suasana kian hidup dengan pembacaan puisi oleh AT Arief dan Titan Sadewo yang memadukan puisi dengan beatbox. Hadir pula Tim Penguatan Komunitas Sastra Kementerian Kebudayaan RI yang memberi apresiasi atas konsistensi Ngobrol Buku menghadirkan ruang diskusi sastra di Medan.
| Gunakan Spanduk, Tim Inafis Evakuasi Mayat Pria Membusuk di Lahan Kosong |
|
|---|
| Wakil Rektor II UDA Medan Divonis Empat Bulan Penjara Buntut Penganiayaan Satpam |
|
|---|
| Anggota DPRD Medan Desak Polisi Investigasi Kasus Pekerja Proyek Tewas 'Ditutupi' |
|
|---|
| Kasus Pekerja Proyek Tewas Ditutupi, Anggota DPRD Medan Desak Polisi Investigasi |
|
|---|
| CIRI-CIRI Mayat Laki-laki Membusuk di Lahan Kosong, Ada Tato di Kaki Kiri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/FESTIVAL-SASTRA-Suasana-penuh-semangat-terlihat.jpg)