Berita Medan
Membangun Negeri dari Sekolah, Unimed Luncurkan Buku yang Jadi Peta Jalan Pendidikan Indonesia
Tantangan itu, menurut Prof. Syawal, tidak berdiri sendiri, melainkan saling terkait dalam siklus sebab-akibat.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Ribuan peserta dari kalangan mahasiswa, guru, dosen hingga kepala sekolah memadati Auditorium Universitas Negeri Medan (Unimed), Kamis (18/9/2025).
Mereka antusias mengikuti peluncuran sekaligus bedah buku “Membangun Negeri dari Sekolah” karya tiga pakar pendidikan Sumut, Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Dr. Dionisius Sihombing, M.Si., dan Dr. Salman Munthe, S.Pd., M.Si.
Buku ini dipandang istimewa karena menghadirkan gagasan bahwa pembangunan bangsa tidak bisa hanya bertumpu pada kemajuan fisik, melainkan harus berakar dari sekolah sebagai pilar utama.
“Pendidikan adalah proses seumur hidup yang bukan sekadar mentransfer ilmu, tapi juga membentuk karakter dan akhlak mulia,” tegas Prof. Syawal saat memberikan pengantar.
Dalam bukunya, para penulis mengidentifikasi masalah klasik dunia pendidikan, mulai dari rendahnya kualitas belajar, ketimpangan akses, metode pengajaran pasif, hingga kesejahteraan guru.
Tantangan itu, menurut Prof. Syawal, tidak berdiri sendiri, melainkan saling terkait dalam siklus sebab-akibat.
“Karena itu, kami mendorong inovasi seperti pembelajaran berbasis proyek dan teknologi interaktif. Hal ini bukan sekadar modernisasi, melainkan respons terhadap tantangan khas Indonesia, seperti keterbatasan geografis dan pluralitas masyarakat,” tambah Dr. Dionisius.
Lebih jauh, pendidikan ditempatkan sebagai katalis perubahan sektor lain.
Di bidang pertanian misalnya, ia diyakini mampu mereformasi SDM melalui model kolaborasi pentahelix.
Bahkan dalam isu sosial, pendidikan dipandang sebagai benteng menghadapi kemiskinan dan disorganisasi keluarga.
Rektor Unimed, Prof. Dr. Ir. Baharuddin, ST., M.Pd., menyebut peluncuran buku ini bukan sekadar seremoni, melainkan forum strategis untuk memperkaya gagasan tentang peran sekolah.
“Sekolah adalah tempat pertama nilai dan ilmu ditanamkan. Dari sekolah lahir generasi penerus yang akan mengisi ruang-ruang strategis bangsa. Maka membangun negeri dari sekolah bukan jargon, tapi strategi fundamental,” ujarnya.
Pandangan senada datang dari Prof. Dr. Erond Litno Damanik, M.Si., yang menjadi salah satu pembedah.
Ia menilai buku ini relevan untuk para pendidik karena menegaskan perlunya pergeseran paradigma: sekolah tidak hanya tempat transfer ilmu, tetapi fondasi pembentukan karakter bangsa.
Sementara itu, Dr. Sunarto, S.Psi., M.Psi. menekankan bahwa buku ini adalah “panggilan bertindak” bagi guru dan kepala sekolah untuk berinovasi.
| Gunakan Spanduk, Tim Inafis Evakuasi Mayat Pria Membusuk di Lahan Kosong |
|
|---|
| Wakil Rektor II UDA Medan Divonis Empat Bulan Penjara Buntut Penganiayaan Satpam |
|
|---|
| Anggota DPRD Medan Desak Polisi Investigasi Kasus Pekerja Proyek Tewas 'Ditutupi' |
|
|---|
| Kasus Pekerja Proyek Tewas Ditutupi, Anggota DPRD Medan Desak Polisi Investigasi |
|
|---|
| CIRI-CIRI Mayat Laki-laki Membusuk di Lahan Kosong, Ada Tato di Kaki Kiri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/PELUNCURAN-BUKU-Para-penulis-bersama-jajaran-akademisi.jpg)