Petugas RSUP Adam Malik Dilatih Bahasa Isyarat, Perluas Akses Pelayanan Penyandang Disabilitas
HWDI Sumut menyambut baik upaya RS Adam Malik dalam meningkatkan layanan bagi para pasien penyandang disabilitas,
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik terus memperluas akses pelayanan kesehatan yang setara bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
Hal ini ditunjukkan melalui kegiatan Disability Inclusive Training yang digelar di Gedung Pelatihan Telerobotic Surgery, dengan menghadirkan narasumber dari Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Sumut, Selasa (9/9/2025).
Direktur Medik dan Keperawatan RS Adam Malik Dr dr Otman Siregar SpOT Spine MH menegaskan, ini merupakan bentuk komitmen RS Adam Malik dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik yang setara dan inklusif.
“Kami berkomitmen untuk terus belajar dalam melayani pasien dengan disabilitas. Kami ingin lebih baik dalam pelayanan publik, karena RS Adam Malik merupakan pusat rujukan untuk wilayah Sumut, sehingga pasien yang dilayani juga beragam, termasuk juga pasien disabilitas,” kata dr Otman.
Baca juga: SOSOK Juru Bahasa Isyarat Rilis Pegi Ternyata Palsu, Pensiunan Guru SLB, AJBII Menyayangkan
Direktur SDM dan Pendidikan RS Adam Malik dr Faisal Habib SpJP (K) FIHA, menambahkan, RS Adam Malik harus bisa menjadi institusi yang inklusif dengan akses yang terbuka bagi semua orang, termasuk para penyandang disabilitas.
“Kita di RS Adam Malik harus memulai, agar para petugas frontliner bisa memiliki pemahaman dasar tentang inklusivitas bagi disabilitas. Saya berpikir bagaimana agar teman-teman disabilitas, dari sejak awal masuk dari depan pintu RS Adam Malik, bisa mendapatkan sarana dan akses yang tepat,” ucap dr Faisal.
Sementara itu, HWDI Sumut menyambut baik upaya RS Adam Malik dalam meningkatkan layanan bagi para pasien penyandang disabilitas, termasuk melalui pelatihan ini.
“Saya berterima kasih, karena pelatihan ini bukan hanya untuk meningkatkan pelayanan bagi pasien disabilitas, tetapi juga untuk semua orang. Semoga pelatihan ini bisa berlanjut terus,” ungkap dr Sri Melati MA mewakili HWDI Sumut.
Disability Inclusive Training tahap pertama ini diikuti oleh sebanyak 18 petugas frontliner dari berbagai profesi di RS Adam Malik, mulai dari dokter triase, perawat triase, petugas registrasi, sampai petugas keamanan.
Melalui pelatihan ini, mereka dibekali sejumlah pengetahuan dasar tentang interaksi beretika dengan beragam jenis penyandang disabilitas, termasuk juga materi teknik komunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat.
Manajemen RS Adam Malik sendiri terus berupaya meningkatkan fasilitas dan aksesibilitas bagi para pasien penyandang disabilitas yang membutuhkan layanan kesehatan di rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan RI ini.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/rsup_adam_malik_20151009_203356.jpg)