Berita Internasional

Tiga Tahun Menikah tanpa Anak, Wanita Ini Kaget Suaminya Ternyata secara Biologis Perempuan

Sebuah kisah mengejutkan datang dari pasangan suami istri di Shanghai, Tiongkok.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
RUMAH TANGGA: Ilustrasi wanita. Wanita ini konsultasi dengan dokter karena tak kunjung punya anak setelah 3 tahun menikah. Ia kemudian syok setelah mengetahui kebenaran soal suaminya dari dokter, Rabu (22/10/2025). 

Ia tidak menyangka bahwa suami yang selama ini hidup bersamanya ternyata secara biologis bukan laki-laki. Sementara sang suami pun tak kalah terkejut dan sulit menerima kenyataan tersebut.

Para ahli medis menjelaskan bahwa DSD adalah kondisi langka yang memengaruhi perkembangan organ kelamin dan ciri seksual seseorang.

Kondisi ini dapat muncul sejak lahir atau saat masa pubertas. Gejalanya bervariasi, mulai dari organ kelamin yang tidak jelas, gangguan menstruasi, hingga infertilitas atau ketidakmampuan memiliki keturunan.

Dalam kasus suami Tu, dokter menyebutkan bahwa sejak lahir, ia mengalami kelebihan hormon androgen dari kelenjar adrenal, yang menyebabkan perkembangan fisik menyerupai laki-laki.

Untuk bisa melanjutkan hidup sebagai pria, ia perlu menjalani operasi rekonstruksi organ kelamin eksternal serta menjalani terapi hormon dalam jangka panjang.

Dokter juga menekankan pentingnya deteksi dini terhadap gangguan perkembangan seksual. Beberapa tanda yang patut diwaspadai meliputi organ kelamin yang tidak sesuai dengan jenis kelamin, perkembangan seksual yang tidak wajar saat pubertas, menstruasi yang tidak teratur, serta kesulitan dalam memiliki anak.

Selain menjadi masalah medis, kasus seperti ini juga membawa dampak sosial dan psikologis yang besar. Penderita DSD kerap menghadapi tekanan dari lingkungan, kebingungan identitas, serta kesulitan dalam menjalani hubungan pernikahan.

Oleh karena itu, para ahli mendorong masyarakat agar lebih terbuka dan memahami kondisi ini tanpa stigma.

Kasus pasangan Tu kini menjadi perhatian publik di Tiongkok. Banyak warganet menyoroti pentingnya pemeriksaan kesehatan menyeluruh sebelum menikah, serta empati terhadap mereka yang hidup dengan kondisi biologis berbeda.

Meskipun kenyataan pahit ini mengguncang kehidupannya, Tu dikabarkan tetap berusaha tegar menghadapi situasi dan berfokus pada pemulihan emosionalnya.

(cr31/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved