Berita Internasional

Pria Ceraikan Istri karena Mandul, Kini Menyesal Lihat Mantan Bahagia dan Hamil Anak Suami Baru

Seorang pria menyesal seumur hidup setelah menceraikan istrinya yang divonis tidak bisa punya anak.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
ISTRI DICERAIKAN: Ilustrasi suami menyesal ceraikan istri. Sang ibu suruh pria ini ceraikan istrinya karena mandul, berakhir menyesal setelah tahu faktanya dari dokter, Jumat (17/10/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang pria menyesal seumur hidup setelah menceraikan istrinya yang divonis tidak bisa punya anak.

Ia mengikuti tekanan sang ibu yang menuntut cucu, namun tak lama kemudian baru mengetahui fakta mengejutkan, ternyata dirinya sendiri yang mandul.

Penyesalan itu kian dalam ketika ia melihat sang mantan kini hidup bahagia bersama suami baru dan tengah menanti kelahiran anak pertamanya.

Dikutip dari Eva.vn Jumat (17/10/2025), kisah pilu ini dibagikan oleh seorang pria yang mengakui kesalahannya karena terlalu menuruti pandangan kuno tentang garis keturunan.

Ia menceritakan, dulu dirinya percaya bahwa menikah berarti mencari seorang wanita yang bisa melahirkan anak untuk meneruskan nama keluarga. Namun, cara pandang itu justru membuatnya kehilangan wanita yang paling mencintainya.

Ia dan sang mantan istri, Lan, menjalin hubungan selama tiga tahun sebelum akhirnya menikah. Saat itu, sang pria bekerja sebagai insinyur proyek, sedangkan Lan adalah guru sekolah dasar. Mereka hidup sederhana, tapi bahagia.

“Kami hanya punya cinta dan keyakinan bahwa selama saling mencintai, semua kesulitan bisa dilewati,” ujarnya.

Tahun-tahun awal pernikahan berjalan hangat dan penuh perhatian. Lan selalu menunggu suaminya pulang dari proyek, menyiapkan makan malam hangat, dan menyambut dengan senyum lembut.

Namun, lima tahun berlalu tanpa kehadiran anak membuat kebahagiaan itu perlahan memudar. Tekanan dari keluarga, terutama dari sang ibu, mulai muncul.

Sang ibu, yang sangat menjunjung tinggi tradisi meneruskan keturunan, setiap hari mengeluh dan menuntut cucu.

“Kau menikah lama tapi belum juga beri Ibu cucu, ada apa dengan istrimu?” katanya suatu hari.

Karena tertekan, Lan memutuskan memeriksakan diri ke dokter. Hasilnya menunjukkan satu saluran tuba falopinya tersumbat, membuat peluang hamil secara alami sangat kecil.

Malam itu, Lan pulang dengan wajah sedih dan memeluk suaminya sambil menangis. Sang pria hanya bisa menenangkan dengan janji bahwa mereka akan berobat bersama. Namun, setelah berbagai pengobatan gagal, tekanan dari sang ibu semakin keras.

“Kamu masih muda, kenapa buang waktu dengan perempuan yang tak bisa melahirkan?” ujar sang ibu.

Hatinya bimbang. Di satu sisi ia marah pada ibunya, tapi di sisi lain ia tidak tega melihat ibunya bersedih. Akhirnya, kelemahan itu membuatnya kehilangan orang yang paling mencintainya. Pada malam hujan, Lan datang membawa surat cerai.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved