Mimpi Suami Selingkuh, Wanita Ini Syok saat Periksa HP dan Temukan Bukti Chat dengan Wanita Lain

Ia meminta agar suaminya menyerahkan harta bersama, memberikan kompensasi sebesar 1 juta yuan atau sekitar Rp5 miliar, serta menanggung biaya nafkah anak sebesar 6.000 yuan (sekitar Rp 30 juta) per bulan.

Bagi sang istri, hal ini dianggap sebagai bentuk keadilan setelah dikhianati.

Namun ketika masalah ini dibawa ke meja perundingan di pengadilan, situasi berubah.

Suami mengklaim dirinya dipaksa menandatangani perjanjian yang dianggap tidak adil.

Ia hanya bersedia melepaskan harta bersama, tetapi kompensasi diturunkan menjadi 300.000 yuan (sekitar Rp1,5 miliar) dan biaya nafkah anak dipotong menjadi 4.500 yuan (sekitar Rp 22 juta) per bulan.

Tentu saja pihak istri menolak keras tawaran tersebut.

Ia menegaskan bahwa suaminya menandatangani perjanjian dengan sukarela, tanpa paksaan.

Baginya, sang suami sedang mencari alasan untuk menghindari tanggung jawab.

Karena merasa dikhianati dua kali, baik dalam cinta maupun keadilan, sang istri pun berencana mengajukan gugatan cerai resmi.

Ironisnya, langkah ini justru dianggap menguntungkan pihak suami.

Dengan adanya perceraian, ia bisa menggunakan hukum sebagai dasar untuk membagi harta bersama sesuai aturan, bukan berdasarkan kesepakatan awal.

Sengketa rumah tangga ini pun semakin rumit dan menjadi perhatian masyarakat sekitar.

Kasus ini kini masih dalam proses hukum dan belum ada putusan resmi dari pengadilan.

Namun, kisah ini sudah cukup untuk mengguncang opini publik.

Banyak netizen menyoroti bagaimana mimpi yang dianggap sepele justru menjadi titik awal terbongkarnya perselingkuhan.

Sebagian lain menilai bahwa konflik rumah tangga semacam ini mencerminkan betapa rapuhnya kepercayaan dalam pernikahan.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan