Ibu Ancam Akhiri Hidup bila Anaknya Menolak Menikah, Pernikahan hanya Bertahan 6 Bulan

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang ibu di Tiongkok nekat mengancam akan bunuh diri demi memaksa anak lelakinya segera menikah.

Tekanan yang dilancarkan sang ibu akhirnya berhasil, putranya menikah dengan seorang wanita pilihan keluarga.

Namun kebahagiaan yang diharapkan tidak bertahan lama. Rumah tangga pasangan baru ini kandas hanya dalam waktu enam bulan, bahkan tanpa sempat menghadirkan seorang cucu.

Dikutip dari Sanook.com Minggu (7/9/2025), kasus ini menimpa seorang pria bernama Xiao Jin yang tinggal di Provinsi Zhejiang, Tiongkok.

Kisahnya kemudian menjadi perbincangan hangat di media sosial dan memicu diskusi mengenai fenomena perjodohan paksa.

Banyak warganet menilai kasus ini sebagai contoh nyata bagaimana tekanan keluarga justru menghancurkan kehidupan rumah tangga, alih-alih membawa kebahagiaan.

Dalam pengakuannya, Xiao Jin menyampaikan bahwa ia dipaksa menikah ketika usianya hampir 30 tahun.

Meski ia tidak memiliki perasaan romantis terhadap tunangannya, ibunya terus mendesak agar pernikahan segera digelar.

Xiao Jin sebenarnya menolak keras untuk membicarakan soal pernikahan, tetapi ancaman sang ibu yang mengatakan akan mengakhiri hidupnya membuat ia tidak punya pilihan lain selain tunduk.

Pernikahan yang lahir dari ancaman justru menjadi bumerang. Sejak hari pertama hidup bersama, Xiao Jin dan istrinya kerap terlibat pertengkaran.

Awalnya, masalah rumah tangga muncul karena perbedaan pendapat mengenai siapa yang harus mengurus pekerjaan rumah.

Konflik makin tajam ketika keduanya sepakat menolak melakukan hubungan suami istri. Situasi ini membuat hubungan semakin renggang hingga akhirnya berakhir dengan perceraian hanya enam bulan setelah pernikahan.

Kisah ini langsung menarik perhatian publik Tiongkok. Banyak anak muda yang merasa senasib dengan Xiao Jin karena mereka pun harus menanggung tekanan orang tua untuk menikah meski belum siap. Beberapa orang mengungkapkan pengalaman pribadi mereka di kolom komentar media sosial.

Ada yang bercerita bahwa ibunya pernah menangis dan mengatakan tidak ingin hidup lagi jika ia tidak segera menikah.

Ada pula yang menilai orang tua yang memaksa anak menikah sebaiknya menemui terapis, karena jika tidak, mereka bisa saja menyalahkan menantu dan kembali memaksa anaknya untuk menikah lagi.