Berita Internasional

Wanita Nekat Batalkan Pernikahan Pagi Hari sebelum Acara Berlangsung, Ternyata Ini Alasannya

Seorang wanita muda bernama Alexis Zaya memutuskan untuk membatalkan pernikahannya tepat di pagi hari.

|
TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
PERNIKAHAN BATAL: Ilustrasi pernikahan batal. Seorang wanita bernama Alexis Zaya memutuskan membatalkan pernikahannya pagi hari sebelum acara, terkuak alasan demi kebahagiaan anak, Minggu (24/8/2025). 

 “Apakah kamu pikir ini benar-benar sebuah pernikahan?” kata Zaya.

Setelah menyampaikan keputusan berat itu, Zaya bersama putrinya meninggalkan rumah dan pergi ke kediaman sang ibu.

Meski merasa lega telah mengambil langkah yang diyakininya benar, Zaya mengaku justru dirinya yang paling sakit hati.

Sebagai ibu rumah tangga yang bergantung sepenuhnya pada tunangannya, ia merasa kehilangan segalanya.

“Saya tidak punya apa-apa. Semuanya milik dia,” ujarnya.

Lebih dari itu, yang membuatnya semakin tertekan adalah rasa takut akan reaksi orang-orang terdekat, terutama ibunya yang sudah membiayai sebagian besar pesta pernikahan mewah tersebut.

“Saya pikir semua orang akan membenci saya. Saya bahkan takut kehilangan ibu saya,” katanya lirih.

Hari itu, Zaya mengaku hanya bisa menangis. Ia membayangkan pada jam-jam tertentu seharusnya dirinya sudah berdiri di pelaminan.

Penyesalan sempat menghantuinya selama berbulan-bulan setelah pernikahan batal. Namun seiring waktu, ia mulai menyadari bahwa keputusan tersebut adalah yang terbaik.

Zaya kemudian membagikan kisahnya melalui akun TikTok. Dalam salah satu unggahan, ia memperlihatkan potret dirinya dengan wajah penuh air mata di hari pernikahan yang batal.

Unggahan lain menampilkan senyumnya setelah 16 bulan berlalu, menandakan bahwa ia berhasil bangkit dari luka yang sempat begitu dalam. Video tersebut ditonton lebih dari 15 ribu kali dan menuai banyak dukungan.

Banyak warganet yang menilai keputusan Zaya merupakan tindakan berani demi kebahagiaan dirinya dan putrinya.

Dalam pengakuannya, Zaya menegaskan bahwa alasan terbesar ia meninggalkan hubungan itu adalah demi sang anak. Ia menyadari bahwa masa kecil putrinya hanya terjadi sekali, dan ia sebagai ibu memiliki tanggung jawab penuh untuk menjaganya.

“Kalau saya tidak bisa melakukannya untuk dia, itu tidak adil. Dia hanya punya sekali masa kecil, dan saya yang harus menjaganya,” tegasnya.

Banyak orang mempertanyakan mengapa keputusan itu baru ia ambil di hari pernikahan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved