Mempelai Pria Tak Bisa Bayar Mahar, Pengantin Wanita Menanggung Malu karena Tetap Adakan Pesta

Namun, pada malam sebelum pernikahan, calon mempelai pria yang berusia 17 tahun menelepon pihak keluarga perempuan.

Ia menyatakan tidak bisa hadir dalam upacara karena tidak mampu membayar mahar yang diminta.

Kabar mendadak itu membuat keluarga pihak perempuan bingung.

Namun, karena undangan sudah disebar dan biaya besar sudah dikeluarkan, mereka memutuskan untuk tetap menggelar acara sesuai rencana.

Sejak pagi hingga siang hari pernikahan, pihak keluarga mempelai wanita terus menunggu dengan penuh harap. Namun, calon pengantin pria tidak pernah datang.

Ketika sore menjelang, keluarga akhirnya menyerah dan menghentikan seluruh rangkaian acara pernikahan.

Para tamu pulang dengan rasa kecewa, sementara keluarga pengantin wanita harus menanggung malu sekaligus kerugian besar.

Keluarga kemudian berembuk untuk menempuh jalur hukum. Mereka berencana melaporkan pihak calon mempelai pria ke polisi atas tindakannya yang dianggap tidak bertanggung jawab.

Selain mencoreng nama baik keluarga, kejadian ini juga menimbulkan kerugian materi yang tidak sedikit.

Ayah mempelai wanita menegaskan bahwa calon menantunya harus bertanggung jawab atas semua biaya yang sudah dikeluarkan.

Sementara itu, pengantin wanita yang masih berusia belasan tahun tidak bisa menyembunyikan kesedihannya.

Ia mengaku menjalin hubungan asmara dengan calon suaminya selama lebih dari satu tahun setelah berkenalan melalui media sosial Facebook.

Selama masa pacaran, ia sering datang berkunjung ke rumah keluarga calon mempelai pria.

Hal ini membuatnya percaya bahwa hubungan mereka serius dan bisa berlanjut ke pernikahan.

Namun, kenyataan pahit yang terjadi membuatnya sangat terpukul.