Sumut Terkini

Terungkap, Cara Sadis Para Pelaku Habisi Muhammad Ilham, Siswa SMP Lubuk Pakam

Mereka dihadirkan karena sudah ditangkap 10 hari lalu dan satu orang lagi rekannya bernisial A masih dalam pengejaran.

|
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN
PELAKU PEMBUNUHAN : Empat pelaku pembunuhan terhadap Muhammad Ilham siswa SMP Lubuk Pakam dihadirkan dihadapan awak media di Polresta Deli Serdang, Rabu (20/8/2025). Kasus ini sempat dikira kecelakaan karena direkayasa para pelaku.  

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM- Empat dari lima tersangka kasus pembunuhan Muhammad Ilham (13), siswa SMP di Lubuk Pakam yang sempat direkayasa sebagai kecelakaan, dihadirkan dalam paparan pengungkapan kasus di Mapolresta Deli Serdang, Rabu (20/8/2025).

Mereka dihadirkan karena sudah ditangkap 10 hari lalu dan satu orang lagi rekannya bernisial A masih dalam pengejaran.

Adapun keempat orang itu yakni DB (15), AS (18), DRH (15) dan MH (20) yang merupakan warga Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam. 

Badan yang kurus dan kecil terlihat dari keempat sosok pelaku.

Selain dihadirkan dengan memakai masker dan penutup wajah, keempat pelaku ini juga dipakaikan baju tahanan. Saat itu mereka lebih banyak menundukkan kepala. 

Sementara itu beragam alat bukti juga dihadirkan polisi mulai dari sepeda motor korban dan pelaku juga ada batu koral termasuk samurai yang digunakan pelaku untuk membacok kepala korban serta handphone para pelaku.

Kapolresta Deli Serdang, Kombes Pol Hendria Lesmana menyebut motif para pelaku melakukan pembunuhan karena sakit hati.

Karena pembunuhan sudah direncanakan polisi menjerat seluruh pelaku dengan pasal 340 KUHP subsider pasal 80 UU Nomor 35 tahun 2014 dengan ancaman maksimal hukuman mati. 

"Motifnya itu tersangka DB sakit hati terhadap korban karena mengejek orangtuanya (sebut-sebutan nama bapak). Kasusnya sempat direkayasa sebagai kasus kecelakaan," ujar Hendria 

Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang, Kompol Risqi Akbar menambahkan kasus ini berawal karena DB sakit hati korban sering mengejek orangtuanya, DB pun meminta kepada tersangka DRH untuk memonitor kegiatan korban yang kebetulan bertetangga rumahnya.

Setelah itu pada saat kejadian tanggal 12 April 2025 sekitar pukul 17.00 WIB tersangka DB mengadu kepada tersangka AS untuk menyelesaikan masalahnya terhadap korban. 

"Dan disitu mereka berencana berkumpul di Ji Kebun Sayur Gang Pelak Desa Sekip sekitar pukul 22.00. Kemudian tersangka AS mengajak tersangka MH serta tersangka A (buron) dan akan berkumpul sesuai di tempat dan waktu yang sudah direncanakan," kata Risqi. 

Tidak lama kemudian, lanjut Risqi tersangka DRH mendapat informasi keberadaan korban dan akan melintas di Jalan Kebun Sayur. Saat itu tersabgka AS, MH dan A pun langsung berkumpul di jalan tersebut. Sekitar pukul 23.00 korban pun benar melintas dan langsung dikejar oleh para pelaku dengan menaiki motor sambil memberhentikan laju kendaraan korban. 

"Kemudian satu orang tersangka sambil memegang kedua tangannya langsung berkata kau yang namanya Ilham? Begitu dijawab iya dan kenapa rupanya, salah satu tersangka langsung memukul wajah korban termasuk dadanya juga sekuat tenaga sehingga korban terjatuh. Tersangka lainnya menutup mulut korban," kata Risqi. 

Dijelaskan lebih lanjut, Risqi juga mengungkap bagaimana para pelaku melakukan aksi dengan teratur.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved