Sumut Terkini

Warga: Event Rakyat Pacu Jalur Kuansing Meriah, Balapan Aquabike Toba Berskala Internasional Sepi

Namun, suasana di tepian danau belum sebanding dengan gegap gempita yang digadang-gadang.

Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ARJUNA
Deru mesin jetski internasional menggema di Danau Toba, Sabtu (16/8/2025), dalam ajang UIM-ABP Aquabike Class Pro Circuit Grand Prix of Indonesia. Meski menghadirkan 19 pembalap mancanegara kelas Runabout GP1, suasana di tepian danau terlihat lengang. Sejumlah warga membandingkan atmosfernya dengan Pacu Jalur di Kuantan Singingi, Riau, yang setiap tahun selalu dipadati penonton 

TRIBUN-MEDAN.COM, BALIGE-Deru mesin jetski internasional menggema di perairan Danau Toba, Sabtu (16/8/2025).

Ajang UIM-ABP Aquabike Class Pro Circuit Grand Prix of Indonesia menghadirkan 19 pembalap mancanegara kelas Runabout GP1, tanpa satu pun peserta dari Indonesia.

Namun, suasana di tepian danau belum sebanding dengan gegap gempita yang digadang-gadang.

Warga Toba yang mengakui Marga Marpaung mengatakan, alih-alih hiruk pikuk wisatawan dan warga, area balapan justru tampak lengang.

“Kursi penonton banyak yang kosong, hanya segelintir warga lokal dan rombongan kecil yang tampak antusias menyaksikan,”ujar Marpaung.

Menurutnya Bila dibandingkan dengan euforia, Pacu Jalur di Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, yang tiap tahunnya sanggup menyedot ribuan orang tumplek blek di tepi Sungai Kuantan, bahkan sejak hari-hari awal penyisihan.

“Kalau pacu jalur itu meriah sekali, penuh sesak, semua masyarakat turun tangan. Di sini malah terasa seperti acara latihan,” ujar Marpaung yang sempat datang menonton.

Padahal, panitia telah mengusung nama besar ajang dunia ini sebagai magnet wisata Danau Toba.

Deretan pembalap top seperti Samuel Johansson (Swedia), Khalid Al Maazmi (UEA), Francois Medori (Prancis), hingga Jeremy Perez (Prancis) sudah siap mempertontonkan atraksi kecepatan. Namun, ekspektasi belum berbanding lurus dengan antusiasme penonton.

Kondisi ini bagi Marpaung memunculkan pertanyaan apakah acara berlabel internasional otomatis menjamin daya tarik di mata publik lokal?

Ataukah, justru tradisi dan kearifan lokal seperti Pacu Jalur yang mampu menghadirkan energi euforia lebih besar dibanding event beraroma global?.

Ketua pelaksama Lake Toba GP 1, Troy Warokka, saat dikonfirmasi soal target UMKM, memilih irit bicara.

“Saya tidak bisa menyebutkan secara spesifik, karena nanti kami menghitung setelah semua selesai. Pengunjung baru ramai hari ini, karena kemarin hari kerja dan sekolah. Sekarang bisa lihat, tamunya datang terus,” klaimnya.

Troy menambahkan, tingkat belanja cukup baik dan produk UMKM tampil beragam. Menurutnya, panitia memang tidak menetapkan target tinggi, melainkan fokus pada memberi ruang promosi bagi pelaku usaha lokal.

Kenyataan di lapangan jauh berbeda. Area pameran UMKM justru sepi pengunjung. Hanya beberapa orang yang mondar-mandir, tanpa kerumunan berarti. “Ramai” yang diklaim panitia lebih terdengar seperti penghiburan diri.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved