Kereta Petani

Kereta Petani KAI Mulai Dinanti, Kapan Diluncurkan dan Seperti Apa Wujudnya?

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berencana meluncurkan kereta khusus yang disebut ”Petani-Pedagang”.

Editor: Array A Argus
Tribun Medan/ChatGPT
KERETA PETANI- KAI sempat mewacanakan adanya kereta petani - pedagang untuk membantu para petani dan pedagang membawa hasil bumi dan dagangannya ke pusat perkotaan. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berencana meluncurkan kereta khusus yang disebut ”Petani-Pedagang”. 

Namun, belum diketahui kapan kereta petani KAI ini diluncurkan.

Sebab, belum lagi kereta petani diluncurkan, Direktur Utama KAI di Jakarta, Didiek Hartantyo yang sempat mewacanakan program ini sudah diganti oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Baca juga: Mengenal Kodam XIX/Tuanku Tambusai yang Akan Diresmikan Prabowo Subianto

Penggantinya adalah Bobby Rasyidin, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Len Industri.

Meski Didiek tak lagi menjabat sebagai Direktur Utama KAI, tapi perusahaan tetap meyakini bahwa program tersebut akan segera dijalankan.

 ”Saat ini masih uji coba. Nanti akan diinfokan (untuk peluncurannya),” kata Vice President (VP) Public Relations KAI Anne Purba, Kamis (14/8/2025) dikutip dari Kompas.id.

LONJAKAN PENUMPANG- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional I Sumatera Utara (Sumut) catat lonjakan penumpang pada Mei 2025. Manager Humas KAI Divre I Sumut, M. As'ad Habibuddin, menyebut peningkatan ini dipicu oleh tren masyarakat yang semakin memilih kereta api sebagai transportasi andalan, terutama saat libur panjang, Senin (16/6/2025).
LONJAKAN PENUMPANG- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional I Sumatera Utara (Sumut) catat lonjakan penumpang pada Mei 2025. Manager Humas KAI Divre I Sumut, M. As'ad Habibuddin, menyebut peningkatan ini dipicu oleh tren masyarakat yang semakin memilih kereta api sebagai transportasi andalan, terutama saat libur panjang, Senin (16/6/2025). (Dok. Humas KAI)

Wacana Kereta Petani-Pedagang

Direktur Utama KAI di Jakarta, Didiek Hartantyo sempat mengungkapkan alasannya ingin mengadakan kereta petani - pedagang.

Ia melihat setiap harinya ada petani dan pedagang yang menumpangi kereta rel lirstik (KRL) dari Rangkasbitung (Kabupaten Lebak) menuju Pasar Tanah Abang (Jakarta).

Baca juga: Mengenal Badai Tropis Wipha yang Memaksa Hongkong dan Makau Menutup Bandara dan Pelabuhan

Dalam KRL tersebut, kadang kala para petani dan pedagang harus berdesakan dengan penumpang lain menuju ke tempat tujuan.

Karenanya, untuk memudahkan para petani dan pedagang ini, Didiek merasa perlu mengadakan kereta petani - pedagang. 

”Kami melihat adanya permintaan, khususnya daerah-daerah, seperti Rangkasbitung ke Tanah Abang. Itu kalau pagi, orang-orang bawa barang dagangan dan hasil bumi naik KRL. Kan, kurang nyaman, karena KRL didesain untuk pekerja,” ujar Didiek Hartantyo saat masih menjabat sebagai Direktur Utama KAI di Jakarta, Kamis (7/8/2025).

Saat ini, KAI tengah beradaptasi untuk memberangkatkan KRL tiap pukul 04.00 dari Stasiun Rangkasbitung hingga tiba di Stasiun Tanah Abang sekitar pukul 06.00.

Baca juga: Apa Itu Tantiem Komisaris BUMN, Simak Penjelasannya Berikut Ini

Terinspirasi dari China

Didiek tak menampik bahwa wacana kereta petani - pedagang ini terinspirasi dari China.

Di Tiongkok, ada kereta api khusus yang memang melayani petani dan pedagang.

Tiketnya pun lebih murah.

Menurut informasi, harga tiket kereta petani di China tak lebih dari 1 Dollar.

Bahkan, harganya tak pernah naik.

Baca juga: Apa Itu Paspor Merah Putih yang Peluncurannya Ditunda Karena Anggaran

Pada petani dan pedagang yang menumpangi kereta tersebut bisa lebih leluasa dan tenang dalam membawa hasil bumi atau barang dagangannya. 

Masih dilansir dari Kompas.id, kereta api yang melayani petani dan pedagang itu memiliki nomor 4318 dan 4317 merupakan armada yang beroperasi antara Tonghua di Provinsi Jilin dan Dandong di Provinsi Liaoning.

Kereta-kereta tersebut kini dikenal sebagai ”kereta amal” atau layanan yang disediakan dengan tarif terjangkau untuk mengakomodasi para residen di daerah terpencil.

Di Indonesia, KAI berencana mengoperasikan kereta petani - pedagang sebanyak 4 kereta sebagai satu rangkaian atau train set. 

Baca juga: Apa Itu Badai Tropis Danas yang Kabarnya akan Melanda Kawasan Taiwan

Angkutan Barang- PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara mengangkut 228.810 ton barang dalam tiga bulan pertama 2025. Meningkat 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebanyak 195.410 ton barang.
Dok. KAI Sumut
Angkutan Barang- PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara mengangkut 228.810 ton barang dalam tiga bulan pertama 2025. Meningkat 17 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebanyak 195.410 ton barang. Dok. KAI Sumut (DOK KAI SUMUT)

Spesifikasi Kereta Petani di China

Kereta petani di Cina dirancang khusus untuk membantu para petani mengangkut hasil panen mereka dari desa ke kota-kota besar dengan biaya yang sangat terjangkau. 

Kereta beroperasi secara reguler pada pagi dan sore hari sehingga petani bisa berangkat ke pasar dan kembali ke desa dalam satu hari.

Di dalam kereta, petani atau pedagang dapat menikmati fasilitas berupa ruang penyimpanan yang aman dan nyaman untuk menjaga kualitas hasil panen selama perjalanan.

Adapun kereta petani ini dioperasikan di titik-titik pusat pertanian dan jalur perdagangan.

Sehingga roda perekonomian masyarakat desa bisa tetap tumbuh dari sektor pertanian dan perdagangan.

Baca juga: Apa Itu BRICS? Bagaimana Indonesia Bisa Bergabung di Dalamnya dan Apa Manfaatnya Bagi NKRI

Pendapat Peneliti Transportasi

Peneliti senior Inisiatif Strategis Transportasi (Instran), Deddy Herlambang memberi masukan kepada KAI jika ingin mengadakan kereta petani - pedagang.

Deddy bilang, sebaiknya KAI mengadakan dua kereta sebagai tempat penyimpanan barang-barang penumpang.

Dua kereta ini dibuat kosong tanpa kursi, agar memudahkan petani dan pedagang meletakkan barang-barangnya.

Sementara itu, dua kereta lain disediakan tempat duduk bagi para petani dan pedagang.

Sehingga para petani dan pedagang lebih nyaman dalam menumpangi kereta.

Namun, Deddy juga mengingatkan soal tujuan utama dari keberadaan kereta petani - pedagang ini.

KAI jangan berfokus pada sisi komersialnya saja, tapi pada keuntungan sosialnya. 

”Nah, kalau ini rencana KAI, silakan (dilanjutkan), itu bagus, tetapi kalau subsidi, tentunya harus diinisiasi pemerintah. Jadi, sebenarnya kalau Pak Didiek ada kajiannya, direksi yang sekarang harusnya bisa melanjutkan,” tutur Deddy.(tribun-medan.com)

Berita ini telah tayang di Kompas.id dengan judul Terinspirasi China, KAI Berencana Hadirkan Kereta Petani-Pedagang

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved