Berita Internasional

Pria Nikahi Gadis dari Aplikasi Kencan dengan Mahar Ratusan Juta, 3 Bulan Kemudian Malah Diusir

Seorang pria asal Mahasarakham, Thailand, melaporkan dugaan penipuan pernikahan yang dialaminya kepada seorang pengacara.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
APLIKASI KENCAN: Ilustrasi pernikahan. Pria ini nikahi gadis yang dikenalnya melalui aplikasi kecan dengan mahar ratusan juta dari hasil warisan, berakhir diusir sang istri tiga bulan setelah menikah, Kamis (14/8/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang pria asal Mahasarakham, Thailand, melaporkan dugaan penipuan pernikahan yang dialaminya kepada seorang pengacara.

Ia mengaku menyerahkan seluruh uang warisan sebesar 1,9 juta baht (sekitar Rp800 juta) sebagai uang mahar, namun pernikahan itu hanya bertahan kurang dari tiga bulan sebelum dirinya diusir dari rumah sang istri.

Dikutip dari Sanook.com Kamis (14/8/2025), pria berinisial Itth (35), mantan pekerja renovasi rumah, mendatangi Kantor Pengacara Khujai di Jalan Chaeng Watthana, Kabupaten Pak Kret, Provinsi Nonthaburi.

Ia membawa bukti-bukti berupa buku nikah dan dokumen transfer uang untuk melaporkan istrinya, seorang perempuan berusia 27 tahun bernama Pan, anak seorang kepala desa terkenal di Provinsi Chaiyaphum.

Menurut keterangan Itth, ia pertama kali mengenal Pan pada tahun 2022 melalui sebuah aplikasi kencan daring.

Setelah berkomunikasi intens selama satu bulan, Pan mengundangnya ke rumah keluarganya di Chaiyaphum dan keduanya mulai hidup bersama layaknya pasangan suami-istri. Beberapa minggu kemudian, Pan mengajaknya menikah.

Pada 24 Agustus 2022, tepat setelah menerima uang warisan sebesar 1,9 juta baht dari almarhum ayahnya, Itth langsung mencatatkan pernikahan secara resmi.

Keesokan harinya, ia mengikuti upacara pernikahan yang diselenggarakan pihak keluarga Pan. Seluruh biaya pernikahan, termasuk mahar berupa uang tunai 200 ribu baht dan kalung emas seberat 7 baht, diambil dari warisan tersebut.

Total pengeluaran untuk acara pernikahan dan mahar mencapai 600 ribu baht, sementara sisanya digunakan Pan untuk keperluan pribadi dan sebagian dipakai Itth memperbaiki rumah istrinya.

Namun, kebahagiaan itu tak bertahan lama. Kurang dari tiga bulan setelah menikah, perilaku Pan berubah drastis.

Ia mulai mengabaikan suaminya, tidak mengajaknya berbicara, tidak menyiapkan makanan, dan menolak berhubungan intim. Menurut Itth, tindakan itu seolah sengaja dilakukan untuk membuatnya pergi dari rumah.

Puncaknya, Pan dan ibunya meminta ia keluar dan menceraikannya. Tak lama setelah ia pergi, Itth mendengar kabar bahwa Pan kembali menjalin hubungan dengan mantan kekasihnya.

"Saya merasa pernikahan ini hanya jebakan untuk mengambil uang warisan saya. Saya dengar uang itu digunakan untuk melunasi hutang keluarga mereka," ujar Itth.

Sebelum pernikahan, Pan sempat membantu Itth membayar biaya pengacara sebesar 60 ribu baht untuk mengurus perkara warisan ayahnya, sehingga ia merasa percaya.

Setelah pernikahan memburuk, Pan menawarkan 50 ribu baht agar Itth mau bercerai. Namun tawaran itu ditolak karena nilai yang sudah ia berikan jauh lebih besar. Kini ia menuntut pengembalian 300 ribu baht sebagai syarat perceraian.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved