Berita Medan
Kerap Kemalingan, Petani Laporkan Pria Pencuri Dua Karung Ubi ke Polisi: Kami Resah
Warga yang sudah resah sempat melepaskan Peri dan satu rekannya setelah digebukin dan berdamai.
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN- Warga melaporkan balik Peri Andika (18) pria yang ketangkap mencuri dua goni ubi hingga digebukin warga di Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
Warga yang sudah resah sempat melepaskan Peri dan satu rekannya setelah digebukin dan berdamai.
Namun, Peri yang belakangan melaporkan penganiayaan ke polisi membuat warga yang bertani di sana geram dan melaporkan balik Peri.
"Ya kami sudah laporkan Peri atas tindakan pencurian yang telah diakuinya. Kami lapor ke Polrestabes Medan," kata Yusuf Simamora kuasa hukum warga saat ditemui, Kamis (14/8/2025).
Dalam Nomor: LP/B/2782/VIII/2025/SPKT/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMATERA UTARA, disampaikan oleh Rambe Ronal Reygen selaku penjaga kebun ubi yang dicuri Peri.
Yusuf pun mengklarifikasi perihal tindakan penganiayaan terhadap Peri yang tertangkap melakukan pencurian.
"Jadi Peri itu datang bukan mau minta maaf, tapi dia datang setelah sepeda motor yang dia pinjam tinggal di kebun ubi saat mencuri. Dia kemudian datang mau ambil sepeda motor itu," ujar Yusuf.
Kata Yusuf, insiden pencurian sudah sering dirasakan petani di sana. Karena sudah resah, warga kemudian marah mengetahui Peri melakukan pencurian.
"Jadi pas dia datang mau ambil sepeda motor ke warung di sana banyak warga. Karena resah, warga marah dan melakukan pemukulan. Sebab kami duga pelakunya sama dia dan teman-temannya itu," ujar Yusuf.
Sempat Damai, Lalu Lapor Polisi
Kasus penganiayaan terhadap Peri tidak lepas dari keresahan warga yang hasil kebunnya sering hilang.
Siang itu, Peri datang ingin mengambil sepeda motornya. Nahas, saat itu warga berkumpul di warung kopi.
Mengetahui peristiwa pencurian itu, warga kesal dan melakukan penganiayaan.
"Jadi karena kesal, bukan sekali, tapi sering sudah maling ini. Semua hilang," ujarnya.
Memang akibat penganiayaan oleh massa, Peri mengalami luka-luka. Oleh Kepala Lingkungan kemudian masalah itu diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
Peri lalu diobati, namun belakangan dia membuat laporan seolah-olah menjadi korban.
"Tiba tiba dia membuat laporan, padahal sejak awal sudah damai. Disitu kita heran, padahal apa yang dilakukan warga karena resah dengan tindakan dia," ujarnya.
Menurut Yusuf, warga juga telah menjadi korban atas tindakan pencurian yang diduga kerap dilakukan Peri.
Menurutnya, tindakan Peri yang masih remaja tapi kerap mencuri sangat janggal. Dia pun meminta agar polisi segera menangkapnya.
"Ini bukan kejadian pertama, dan masyarakat di sini sudah kerap jadi korban pencurian. Karena itu kami laporkan balik atas tindakan Peri ini, dia mencuri tentu bukan untuk makan, sebab dia masih mudah, harusnya bisa kerja bukan mencuri," ujarnya.
"Ya kalau harapannya, polisi segera menangkap Peri ini karena kami duga kerap melakukan pencurian," ujar Yusuf.
Sebelumnya, Peri boyok digebukin warga karena mencuri. Dia juga sempat disiram bensin hingga mengalami luka bakar.
(cr17/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Kapolrestabes Medan Ungkap Kronologi Pembakaran Rumah Hakim Khamozaro Waruwu: Pelaku Sakit Hati |
|
|---|
| Gojek Hadirkan Hemat Setiap Hari di Medan, Tarif Mulai Rp 6.000 |
|
|---|
| Luka yang Menyalakan Panggung, Kisah Desy Qobra Guru, Jadikan Teater sebagai Rumah |
|
|---|
| Wali Kota Rico Edukasi Tanggap Gempa Sejak Usia Dini: Indonesia di Ring of Fire |
|
|---|
| Evaluasi PAD, Wali Kota Soroti Kinerja Kadis Perkim dan Pajak Mamin, Hiburan, PBB |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/YUSUF-KUASA-HUKUM-WARGA-Warga-di-Desa-Bandar.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.